Ahad 04 Oct 2020 20:58 WIB

Penipu Digital Gunakan Media Ternama untuk Phising

Waspada, Penipu Digital Gunakan Nama Media Ternama untuk Phising

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Waspada, Penipu Digital Gunakan Nama Media Ternama untuk Phising. (FOTO: Unsplash)
Waspada, Penipu Digital Gunakan Nama Media Ternama untuk Phising. (FOTO: Unsplash)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Facebook awal tahun ini mengumumkan bantuan sebesar US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun untuk bisnis kecil yang terdampak pandemi, menurut blog resmi perusahaan.

Namun, analisis Kaspersky menunjukkan bahwa saat berita tersebut diambil oleh media, para pengguna tidak bertanggung jawab mulai mengeksploitasi dan menjadikannya sebagai umpan berbahaya.

Triknya sederhana, para penipu menyajikan berita seolah-olah Facebook membagikan uang kepada semua pengguna jejaring sosial yang terkena Covid-19. Sampel, yang terdeteksi oleh Kaspersky, menunjukkan calon korban melihat artikel--yang seolah dari outlet media terkemuka, mengklaim Facebook memberikan bantuan kepada para pengguna yang terdampak Covid-19, lengkap dengan tautan untuk pengajuan.

Baca Juga: Windows Disusupi Malware Baru, Pemilik Kripto Tolong Waspada!

"Untuk tetap aman dari penipuan phishing dengan skema seperti itu, Anda perlu melihat dengan cermat URL situs yang dikunjungi. Jangan pernah masukkan informasi pribadi pada situs yang mencurigakan. Perhatikan juga tata bahasa serta tata letak pada halaman web. Juga penting untuk selalu waspadai segala bentuk permintaan yang menginginkan informasi pribadi. Aturan sederhana seperti ini dapat menyelamatkan data pribadi Anda," kata Vladislav Tushkanov, pakar keamanan di Kaspersky melalui keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).

Meskipun, tentu saja, ini tidak akan memberikan bantuan yang dimaksud. Informasi yang dikumpulkan memungkinkan para penipu mendapatkan akses akun Facebook korban dan menggunakannya dengan berbagai cara untuk tujuan kejahatan (misalnya untuk memeras rekan dan teman-teman korban), bahkan untuk mencuri identitas seseorang.

Setelah para calon korban mengklik tautan berita, mereka akan dibawa ke portal lain yang terkait dengan 'amal'. URL-nya tidak akan mengandung facebook.com, jadi jelas tidak ada hubungannya dengan Facebook.

Namun, untuk penerimaan, situs tersebut memerlukan lebih banyak informasi, yang seharusnya untuk memverifikasi akun; seperti alamat korban, nomor jaminan sosial (untuk warga AS), dan bahkan pemindaian kedua sisi kartu identitas. Saat formulir diserahkan, situs menampilkan pesan konfirmasi bahwa lamaran telah diterima.

Untuk menjaga keamanan dari phishing, Anda perlu kewaspadaan dan solusi keamanan yang terpercaya. Berikut langkah keamanan sederhana dari Kaspersky yang dapat mencegah Anda menjadi korban phishing.

Baca Juga: Digitalisasi Pasar Berhati Manado, Kemendag Gandeng OVO

Baca Juga: Banyak Dipilih karena Aman, Awas OS Linux Kini Jadi Incaran Penjahat Siber

Perhatikan dengan cermat situs URL yang Anda kunjungi. Jika hanya satu huruf yang terlihat tidak pada tempatnya, atau jika .com yang biasanya diganti dengan .com.tk atau sesuatu yang serupa, selalu ingat bahwa itu adalah phishing. Jangan pernah memasukkan informasi pribadi di situs semacam itu.

Perhatikan tata bahasa dan tata letak. Jika terdapat keanehan, itu adalah sebuah jebakan. Secara alami waspadai segala bentuk permintaan yang menginginkan informasi pribadi. Jika diminta untuk pemindaian paspor, periksa tiga kali bahwa Anda benar-benar berada di situs resmi, dan bahkan jika benar, pikirkan kembali apakah tawaran tersebut layak untuk mendapatkan data sensitif Anda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement