EKBIS.CO, LAMPUNG -- Kabupaten Pesawaran merupakan sentra cabai terbesar di Provinsi Lampung, tepatnya di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng. Melihat potensi tersebut, pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah dan BUMN memberikan fasilitas dan bantuan guna mendukung dan mengoptimalkan pertanaman cabai. Karena hamparan seluas 450 hektare ini sebagian besar merupakan lahan kering, maka diperlukan sarana irigasi yang memadai guna mendukung pengembangan kawasan cabai.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, beberapa waktu lalu sempat melakukan peresmian irigasi pompa air bertenaga surya yang disponsori oleh CSR PT Bukit Asam Tbk. Perusahaan tambang batu bara ini memberikan bantuan sarana irigasi yang dapat mengalirkan air dari embung ke seluruh lahan pertanian Desa di Trimulyo. Penggunaan pompa tenaga surya tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya pengairan dan tidak menimbulkan polusi bagi lingkungan sekitar.
Sekaligus dalam kesempatan tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura memberikan bantuan saprodi untuk pengembangan kawasan cabai seluas 50 hektare. Benih yang diserahkan berupa benih bersertifikat disertai sarana pengendali OPT berupa likat kuning. Pemberian benih ini bertujuan agar petani di Kabupaten Pesawaran bisa memproduksi cabai dengan benih hibrida sehingga produktivitas yang dihasilkan lebih tinggi. Selama ini petani di wilayah tersebut identik bertanam benih varietas lokal krisna.
“Saya berharap masyarakat sekitar, khususnya petani dapat memelihara dan memafaatkan sebaik-baiknya fasilitas-fasilitas yang diberikan dari Kementan maupun BUMN. Dengan adanya bantuan ini petani cabai di Kabupaten Pesawaran dapat berbudidaya cabai sepanjang tahun tanpa terkendala air dan produktivitas cabainya pun meningkat,” jelas Prihasto.
Masih di lokasi yang sama, Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah, Dessi Rahmaniar menghadiri Gerakan Tanam Cabai. Pada acara tersebut Dessi memberikan arahan kepada pemerintah daerah agar mendaftarkan benih lokal yang digemari petani melalui BPSB agar kualitas mutu benihnya lebih terjamin. Tak hanya itu, dirinya berjanji bahwa jajaran Ditjen Hortikultura akan mengawal pertanaman cabai di Kabupaten Pesawaran. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan bantuan likat kuning secara simbolis kepada Kelompok Tani Gemah Ripah.
“Tak hanya sisi budidaya, Dinas Pertanian Provinsi Lampung dan Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran juga memberikan dukungan pendirian pasar lelang cabai. Dengan demikian tidak hanya kuat di sisi onfarm namun juga off farmnya. Dengan berbagai dukungan yang ada diharapkan stabilisasi produksi dan harga cabai di Kabupaten Pesawaran dapat terwujud,” tutur Dessi.
Ketua Gapoktan Gemah Ripah, Kisman sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia juga menyampaikan bahwa likat kuning memang sangat dibutuhkan petani. Penggunaan likat kuning sudah sering dilakukan dan manfaatnya sangat terasa untuk mengurangi serangan thrips dan lalat buah.