EKBIS.CO, JAKARTA -- Riset yang dilakukan perusahaan platform e-commerce Shopee menyebutkan bahwa pendapatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mengadopsi penjualan secara daring atau e-commerce naik 160 persen di tengah pandemi Covid-19. Hal ini diyakini akan mendorong semakin banyak pelaku UMKM yang bergabung di platform digital.
“Berdasarkan hasil riset perusahaan induk kami, Sea Group, pendapatan rata-rata UMKM di Indonesia yang sudah mengadopsi e-commerce meningkat lebih dari 160 persen dengan peningkatan produktivitas sebanyak 110 persen,” kata Chief Executive Officer Shopee,Chris Feng, saat menggelar konferensi pers virtual, Kamis (15/10).
Chris menyampaikan, pertumbuhan e-commerce di Asia Tenggara dan Taiwan telah menciptakan peluang baru bagi para penjual UMKM. “Tren ini tercermin di Shopee, di mana jumlah penjual di platform kami meningkat 60 persen dari tahun ke tahun,” ungkap Chris.
Hal tersebut menciptakan keragaman yang lebih besar dalam cakupan e-commerce di regional, bersama dengan para penjual besar dan berpengalaman yang berusaha untuk mengembangkan bisnis mereka secara daring. “Maka dari itu, tidak dapat dilakukan pendekatan dan teori yang sama, karena setiap penjual menghadapi tantangan yang unik dan berbeda di berbagai tahap perjalanan digital mereka,” tutur Chris.
Shopee juga memperluas jangkauan dukungannya untuk membantu mengembangkan bisnis para penjual, terlepas dari pengalaman dan skalanya. Oleh karena itu, melalui platform digital yang dimilikinya, Shopee juga mengupayakan agar penjualan tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga ekspor.
Menurut Chris, sejak diluncurkan pada 2019, Shopee Indonesia membantu jutaan produk dan lebih dari 20.000 UMKM lokal untuk ekspor ke Malaysia dan Singapura, disusul dengan Filipina sebagai negara tujuan yang telah dikembangkan, juga nantinya akan diperluas ke semua negara tempat Shopee beroperasi.