Jumat 23 Oct 2020 08:09 WIB

Stimulus Penerbangan, AP II Harapkan Peningkatan Penumpang

Stimulus tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara berlaku di 13 bandara.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah memberikan sejumlah stimulus yang diberikan langsung kepada penumpang pesawat melalui penghapusan sementara tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pemerintah memberikan sejumlah stimulus yang diberikan langsung kepada penumpang pesawat melalui penghapusan sementara tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC).

EKBIS.CO,  JAKARTA – Pemerintah memberikan sejumlah stimulus yang diberikan langsung kepada penumpang pesawat melalui penghapusan sementara tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC). Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengharapkan dengan adanya stimulus tersebut dapat meningkatkan jumlah penumpang.

“Stimulus ini tentunya sangat positif karena meringankan masyarakat terkait dengan harga tiket,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulis yang diterima, Jumat (23/10).

Baca Juga

Awaluddin menilai, insentif PSC tersebut dapat mendorong maskapai untuk kembali membuka atau menambah layanan rute domestik. Selanjutnya, kata dia, maskapai juga dapat menambah frekuensi terbang pada rute eksisting sehingga bandara dapat meningkatkan utilisasi slot time penerbangan.

“Dampaknya yang diharapkan dari insentif ini juga adalah meningkatnya pergerakan penumpang di bandara meningkat dan naiknya tingkat keterisian penumpang di pesawat,” jelas Awaluddin.

Saat ini, AP II mencatat sepanjang Januari-September 2020, jumlah total pergerakan penumpang di 19 bandara AP II untuk rute internasional dan domestik mencapai 27,30 juta orang. Pada periode yang sama, jumlah penumpang yang berangkat pada penerbangan rute domestik di lima bandara dalam skema insentif PSC yakni Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Kualanamu, Silangit, dan Banyuwangi sebanyak 7,40 juta orang atau mencapai 68 persen dari total penumpang yang hanya berangkat di rute domestik di 19 bandara.

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, lanjut dia, jumlah penumpang yang berangkat di rute domestik mencapai 5,51 juta orang. Angka tersebut menunjukan sekitar 75 persen dari total penumpang berangkat di lima bandara tersebut.

“Data ini menandakan bahwa lima bandara yang termasuk di dalam skema insentif PSC memiliki kontribusi cukup signifikan dalam lalu lintas penerbangan di 19 bandara AP II,” tutur Awaluddin.

Dia memastikan, AP II akan berkoordinasi dengan maskapai agar program stimulus ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Khususnya juga dalam upaya meningkatkan utilisasi penerbangan.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan untuk memberikan stimulus pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) atau passenger service charge (PSC) yang masuk dalam komponen harga tiket pesawat dibayar penumpang.

“Insentif ini diberikan kepada penumpang. Setiap penumpang tidak akan dibebani PSC, ini akan dikeluarkan dari komponen biaya tiket,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/10).

Novie mengatakan, total insentif transportasi kepariwisataan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 yang diberikan sekitar Rp 216,5 miliar. Dari total tersebut terbagi sekitar Rp 175 miliar untuk PJP2U dan sekitar Rp 40,8 miliar untuk kalibrasi fasilitas penerbangan.

“Stimulus PJPU ini berlaku di 13 bandara dan hanya untuk penerbangan domestik,” tutur Novie.

Semua bandara tersebut yakni Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta, Tangerang (CGK), Hang Nadim, Batam (BTH), Kualanamu, Deliserdang (KNO), I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS), Yogyakarta Internasional, Kulon Progo (YIA), dan Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP). Begitu juga di Bandara Internasional Lombok, Praya (LOP), Jenderal Ahmad Yani, Semarang (SRG), Sam Ratulangi, Manado (MDC), Komodo, Labuan Bajo (LBJ),  Silangit (DTB), Blimbingsari, Banyuwangi (BWX), dan Adi Sucipto, Yogyakarta (JOG).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement