EKBIS.CO, JAKARTA -- GoPay bersama Lazis Muhammadiyah (Lazismu) melatih 300 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis ekonomi syariah di ekosistem Muhammadiyah agar dapat mengembangkan bisnis di masa pandemi. Program tersebut membekali peserta dengan keahlian teknologi dan media sosial.
Ketua Badan Pengurus Lazismu, Hilman Latief, menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap pelatihan dari GoPay untuk UMKM syariah berada di bawah naungan Lazismu. Menurutnya, pandemi memang berdampak pada hampir seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali pemilik usaha dan ratusan UMKM yang berada di jaringan Lazismu.
"Kita perlu bergandengan tangan untuk bertahan dan bangkit bersama dari masa yang sulit ini," katanya dalam keterangan pers, Senin (9/11).
Selain untuk berbisnis, UMKM juga diajak menunaikan zakat secara digital. Harapannya kegiatan pelatihan ini dapat memberikan wawasan lebih dan membekali UMKM untuk mulai memasuki ranah digital dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk menunjang usaha dan mengembangkan ekonomi syariah.
Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata mengungkapkan GoPay meyakini UMKM berbasis syariah memiliki potensi yang sangat besar. Melalui pelatihan ini, ia berharap para pelaku UMKM dapat melihat peluang baru dunia digital dan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha dan terus bertahan di masa pandemi.
Peserta dilatih untuk menggunakan teknologi Gojek guna mengembangkan usaha online. Salah satunya melalui aplikasi Selly yang berupa keyboard ajaib untuk menunjang operasional usaha. Fitur pada aplikasi Selly mempermudah dan mempercepat pemilik usaha dalam memproses pesanan.
Misalnya fitur auto text yang dapat dimodifikasi dan disesuaikan untuk mempermudah dalam membalas pesan orderan dari pembeli, pembuatan invoice, cetak label pengiriman, pembayaran nontunai, sampai dengan laporan transaksi.
Pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi transformasi digital termasuk transaksi digital. Data McKinsey pada Juni 2020 menyatakan terjadi peningkatan transaksi e-commerce sebesar 26 persen atau setara 3,1 juta transaksi per hari sejak pandemi berlangsung.
Namun hal ini belum diimbangi dengan jumlah UMKM yang telah go digital. Data Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan bahwa sampai saat ini baru delapan juta UMKM atau sekitar 13 persen dari total populasi UMKM di Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital untuk berjualan.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muh. Anwar Bashori menyampaikan perlunya sumber pertumbuhan baru di tengah perkembangan perekonomian global yang melemah dan diperparah pandemi Covid-19. Ekonomi dan keuangan syariah, salah satunya peran UMKM halal memiliki potensi peran besar.
Kemajuan UMKM dapat mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi melalui pengembangan ekosistem Halal Value Chain (HVC)nya. Diharapkan melalui pelatihan kolaborasi Lazismu dan GoPay, akan melahirkan wirausaha-wirausaha baru yang memberikan manfaat untuk Indonesia.