Senin 28 Dec 2020 15:52 WIB

ADB: Sektor Transportasi Jadi Soko Guru Ekonomi Indonesia

Sektor transportasi akan memainkan peranannya untuk mencegah kemiskinan lebih dalam.

Red: Nidia Zuraya
Penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Ranggajati jurusan Cirebon-Purwokerto-Banyuwangi saat arus balik Libur Natal di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Ahad (27/12/2020). Asian Development Bank (ADB) menyebutkan sektor transportasi akan menjadi soko guru perekonomian Indonesia pada 2021.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Ranggajati jurusan Cirebon-Purwokerto-Banyuwangi saat arus balik Libur Natal di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Ahad (27/12/2020). Asian Development Bank (ADB) menyebutkan sektor transportasi akan menjadi soko guru perekonomian Indonesia pada 2021.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Asian Development Bank (ADB) menyebutkan sektor transportasi akan menjadi soko guru perekonomian Indonesia pada 2021. Hal ini mengingat pemulihan dampak pandemi Covid-19 diperkirakan belum tuntas pada tahun depan.

"Kalau kita melihat sektor transportasi, mau ada pandemi Covid-19 ataupun tidak, sektor ini akan tetap menjadi soko guru perekonomian Indonesia di tahun 2021," ujar Vice President ADB Bambang Susantono dalam seminar daring yang digelar Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Jakarta, Senin (28/12).

Baca Juga

Menurut dia, sektor transportasi akan tetap memainkan peranannya untuk mencegah kemiskinan yang lebih dalam lagi, memberikan akses ke berbagai hal, dan juga tentu saja mencoba untuk tidak ada kecenderungan terjadinya ketimpangan yang lebih besar dari sisi ekonomi.

"'Luka' yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini tampaknya pemulihannya akan memakan waktu lama," katanya.

Selain itu,ADB juga melihat adanya kecenderungan negara-negara kaya dan mampu akan cepat beradaptasi dan kemudian keluar dari kondisi yang sulit ini. Sebaliknya, negara-negara tidak mampu akan tertinggal.

Maka dari itu, lanjutnya, kurva pemulihannya kemungkinan berbentuk K, karena negara kaya dan mampu akan cepat pemulihannya, namun negara yang tidak mampu ini akan tertinggal jauh sehingga kurva K-nya akan semakin lebar.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement