Dengan adanya subsidi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) berkomitmen memaksimalkan stimulus PSC yang diberikan pemerintah di Bandara Soekarno-Hatta, Kualanamu, Halim Perdanakusuma, Silangit dan Banyuwangi. Stakeholder di 5 bandara tersebut akan berkolaborasi agar stimulus ini dapat mengoptimalkan peran sektor penerbangan dalam mendukung perekonomian di tengah pandemi.
“Dukungan yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan secara maksimal, sehingga aktivitas perekonomian tetap terjaga di tengah pandemi," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin.
Awaluddin memastikan stimulus tersebut dapat berdampak positif pada peningkatan lalu lintas penerbangan. Untuk itu, Awaluddin mengatakan AP II bersama stakeholders akan memanfaatkan stimulus ini secara maksimal.
Dia yakin terdapat lima dampak positif sejalan dengan stimulus tersebut. Pertama, stimulus tersebut dapat meningkatkan utilisasi slot time penerbangan di atas 40 persen.
AP II mencatat rekor trafik penerbangan tertinggi pada 28 Oktober 2020. Awaluddin mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan kondisi tersebut yakni subsidi PSC yang diberikan pemerintah di lima bandara AP II.
“Jumlah penumpang di lima bandara AP II yang mendapatkan stimulus tersebut pada 28 Oktober adalah 79.938 orang, atau mencapai sekitar 72,32 persen dari total penumpang di 19 bandara,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (29/1).
Sementara itu, AP I juga menilai stimulus tersebut akan sangat berpengaruh bagi industri penerbangan. "Stimulus penerbangan Stimulus PSC merupakan salah satu faktor pendorong potensi peningkatan penumpang, selain memang terdapat periode libur panjang,” kata Vice President Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan.
Handy mengatakan, stimulus tersebut juga akan mempengaruhi potensi peningkatan penumpang pada periode libur panjang Natal dan Tahun Baru. Selain itu, Handy menilai faktor kondisi psikologis masyarakat yang sebagian besar menginginkan untuk melakukan aktivitas di ruang publik juga sangat mempengaruhi.