Selasa 05 Jan 2021 16:31 WIB

Bursa New York Batalkan Rencana Penghapusan Perusahaan China

Pencabutan delisting saham China membuat bursa Hong Kong melonjak.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Friska Yolandha
Aktivitas di New York Stock Exchange
Foto:

Sebelumnya, pemerintahan Trump telah memberlakukan kontrol ekspor dan memberikan sanksi lainnya pada beberapa perusahaan China, pembatasan visa pada anggota Partai Komunis yang berkuasa dan pembatasan lainnya,

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Han Chunying mengatakan, delisting akan berdampak terbatas pada perusahaan Cina. Tapi, jangka panjangnya, akan merusak kepentingan nasional dan citra AS. Ia berharap, Washington akan berbuat lebih banyak untuk menjaga ketertiban pasar keuangan global dan melindungi investor.

Analis politik memproyeksikan akan adanya sedikit perubahan kebijakan di pemerintahan AS di bawah presiden terpilih Joe Biden yang akan mulai memimpin pada 20 Januari.

Dengan pencabutan rencana delisting, saham yang diperdagangkan tiga operator telepon di bursa Hong Kong melonjak pada Selasa. China Telecom naik 3,4 persen, China Mobile melonjak 5,7 persen dan China Unicom melonjak 8,5 persen. Sebelumnya, saham mereka turun.

Pemerintah China menuduh Washington menyalahgunakan keamanan nasional sebagai alasan untuk menghambat persaingan dan telah memperingatkan, perintah Trump akan merugikan AS dan investor lain di seluruh dunia.

 Pada Sabtu (2/1), Kementerian Luar Negeri mengatakan, Beijing akan mengambil tindakan pencegahan yang dibutuhkan untuk melindungi perusahaannya. Pemerintah membuat pengumuman yang sama terhadap sanksi AS sebelumnya.

BACA JUGA: Balada Jack Ma: Dari Hero Menjadi Zero

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement