EKBIS.CO, JAKARTA -- Bukalapak berniat melantai di bursa saham Indonesia meski tidak dalam waktu dekat. CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menyampaikan, Initial Public Offering (IPO) adalah mimpi dari setiap perusahaan digital.
"Kami sudah yang tertua memang ya, sudah 11 tahun, tentu kami juga persiapkan, opsi IPO itu selalu terbuka," katanya dalam Media Gathering Bukalapak, Rabu (6/1).
Menurutnya, mendapatkan pendanaan dari pasar modal saham menjadi tujuan industri teknologi di Indonesia. Meski usia ekonomi digital Indonesia ini masih muda, industri mempersiapkannya seperti tren yang ada di pasar global.
Rachmat mengatakan, Bukalapak selalu membuka opsi untuk IPO sehingga sepanjang perjalanan bisnis sekaligus mempersiapkannya. Dengan cukup banyaknya investor kelas dunia yang bergabung jadi pemegang saham Bukalapak, sekaligus dapat memperbaiki infrastruktur manajemen.
"Kita masih harus berbenah mempersiapkan dari semua sisi seperti Good Corporate Governance, sisi kontrol, pengawasan, dan lain-lainnya, saat waktunya tepat baru kita lakukan," katanya.
Opsi memperkuat perusahaan dengan konsolidasi juga disebutnya terbuka. Rachmat menanggapi pemberitaan terkait merger yang melibatkan Tokopedia dan Gojek. Menurutnya, Bukalapak saat ini masih memilih sebagai stand alone company.
Bukalapak memiliki dan menjalankan misi serta rencana bisnis tersendiri. Dalam perjalanannya, Bukalapak juga berusaha untuk berdikari. Saat ada perusahaan yang memiliki visi dan misi sama, Bukalapak terbuka pada kesempatan berkonsolidasi.
"Kalau ada jodohnya, bisa kita lihat-lihat, tapi sekarang fokus dulu jalankan Bukalapak sebagai stand alone company," katanya.