Jumat 08 Jan 2021 12:41 WIB

3 BUMN Bersinergi Kembangkan Industri Bahan Baku Obat

Sekitar 95 persen kebutuhan Bahan Baku Obat (BBO) di Indonesia saat ini masih impor.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Obat-obatan,
Foto:

Nicke mengharapkan dukungan dari seluruh pihak terkait, termasuk key stakeholders dalam implementasi ke depan. Dengan dukungan yang diberikan diharapkan dapat mengoptimalkan kerja sama ini dan ke depannya dapat tercipta ekosistem dari hulu ke hilir yang dapat mendukung pengembangan dan pertumbuhan industri petrokimia maupun industri farmasi nasional sehingga dapat meningkatkan mutual benefit antara Pertamina khususnya KPI serta Kimia Farma.

Dalam acara ini, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) selaku Holding BUMN Farmasi, Solehudin Al Ayubi menyampaikan sinergi bisnis ini dapat mendukung ekosistem farmasi di Indonesia.

"Tentunya kami sangat mengapresiasi atas kerja sama ini dan kami berharap dapat memperkuat kemandirian industri farmasi nasional sekaligus meningkatkan value chain produk petrokimia yang dihasilkan oleh Pertamina," ujar Ayubi.

Ayubi mengungkapkan telah memiliki roadmap untuk mengurangi bahan baku impor tersebut. Holding BUMN Farmasi sebelumnya telah berupaya memperkuat value chain ekosistem industri kesehatan ini dengan pendirian pabrik BBO PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, anak usaha KAEF, dan dengan menggandeng partner yang strategis diharapkan dapat merasakan efisiensi dari kerja sama bisnis ini. Ayubi juga menambahkan adanya kerja sama ini dapat mengatasi solusi atas permasalahan produk yang kini telah tersedia bahan bakunya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement