EKBIS.CO, WILMINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan menyampaikan tambahan stimulus senilai triliunan dolar AS untuk masyarakat dan dunia usaha. Rencana ini diambil setelah ia menilai, orang AS membutuhkan lebih banyak bantuan ekonomi dari pandemi virus corona saat ini.
Dalam perkenalan dengan anggota tim ekonominya, Jumat (8/1), Biden menyebutkan, banyak lapangan kerja kembali menghilang akibat peningkatan penyebaran virus pada Desember. Realisasi ini terjadi pertama kalinya selama delapan bulan terakhir. Virus yang hadir dengan varian barunya itu menuntut banyak restoran dan dunia usaha lainnya kembali tutup.
Biden mengatakan, proposal yang diajukannya mencakup bantuan untuk pemerintah negara bagian dan lokal yang bergulat dengan pandemi. Selain itu, akan ada bantuan baru untuk orang-orang yang kehilangan pekerjaan ataupun tidak mampu membayar sewa.
Biden juga menyerukan untuk menaikkan upah minimum menjadi 15 dolar AS, sebuah janji kampanye dan mengirimkan 2 ribu dolar AS dalam bentuk pembayaran tunai langsung. Demokrat meminta pembayaran tunai tersebut masuk ke paket stimulus terakhir yang disahkan pada Desember, namun Republik hanya menyetujui 600 dolar AS.
“Kami membutuhkan lebih banyak bantuan langsung yang mengalir ke keluarga, bisnis kecil, termasuk mereka yang keluar dari pekerjaan, dengan pembayaran langsung senilai 2 ribu dolar AS. 600 dolar AS tidak akan cukup,” kata Biden, seperti dilansir di Reuters, Jumat.
Biden menyebutkan, program-program stimulus akan disampaikan lebih lanjut pada Kamis (14/1). Demokrat yang akan menguasai Senat AS setelah pemilihan di Georgia diyakini dapat meloloskan rencana Biden tersebut.