Jumat 15 Jan 2021 08:51 WIB

Powell Beri Sinyal Fed Terus Beli Obligasi Dukung Ekonomi

The Fed juga mempertahankan suku bunga rendah acuan jangka pendek.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Gedung bank sentral AS the Federal Reserve
Foto:

Pernyataan Powell pada Kamis menyusul spekulasi baru-baru ini di pasar keuangan yang menyebutkan, Fed akan mengurangi pembelian obligasi pada awal tahun ini, lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Para investor mulai menjual Treasury-10 tahun dalam sepekan terakhir menjadi sekitar 1,1 persen, naik dari 0,9 persen. Spekulasi tersebut dipicu oleh komentar dari beberapa pimpinan regional Fed. Di antaranya, Raphael Bostic dari Fed Atlanta dan Robert Kaplan dari Dallas. 

Pekan lalu, Bostic menyampaikan harapannya dapat mengkalibrasi ulang pembelian obligasi dalam waktu yang cukup singkat. Bostic adalah anggota pemungutan suara dari komite pembuat kebijakan Fed tahun ini.

Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, yang memberikan pertimbangan khusus pada keputusan suku bunga, telah menekankan, pengurangan pembelian obligasi tidak akan terjadi dalam hitungan bulan ini. Salah satunya, Richard Clarida, mengatakan bahwa pembelian kemungkinan akan berlanjut setidaknya sampai tahun depan.

Gubernur lainnya, Lael Brainard, mengatakan, tingkat pembelian obligasi saat ini akan tetap sama dalam beberapa waktu mendatang.

Sejumlah gubernur bank sentral regional juga telah memberikan isyarat, pengurangan pembelian obligasi masih jauh. Eric Rosengren, gubernur Fed Boston, mengatakan, kondisi penciptaan lapangan kerja masih jauh dari target. 

"Saat ini, kami masih dalam resesi dan bank sentral perlu membawanya keluar dari situ," ujarnya dalam wawancara dengan The Associated Press, Rabu (13/1).

Pejabat Fed ingin menghindari terulangnya taper tantrum, salah satu kesalahan komunikasi terburuk Fed pada 2013. Saat itu, di bawah pimpinan Ben Bernanke, Fed segera mengurangi pembelian obligasi setelah Great Recession. Pernyataan itu mengejutkan investor hingga memicu lonjakan suku bunga.

Dari kondisi tersebut, Powell menyebutkan, salah satu pelajaran utama yang diambil adalah tidak keluar dari kebijakan terlalu dini. Kebijakan yang dimaksud adalah untuk mendorong perekonomian.

"Dan, cobalah untuk tidak berbicara tentang keluar (re: dari kebijakan) sepanjang waktu, karena pasar terus mendengarkan," katanya.

 

Meski demikian, Powell cukup optimistis, ekonomi akan pulih pada akhir tahun ini, begitu vaksin Covid-19 didistribusikan luas. Ia meyakini, situasi ekonomi dapat kembali ke level sebelum pandemi, lebih cepat dari yang diprediksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement