Jumat 15 Jan 2021 20:53 WIB

Siapa Bilang WhatsApp Gratis? Ini Kata Kaspersky

Peneliti Kaspersky ungkap kesalahan bila anggap WhatsApp aplikasi gratis.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kaspersky: Kesalahan Bila Publik Anggap WhatsApp Gratis (Foto: BBC)

“Ke depannya, integrasi antara Facebook dan WhatsApp akan terus meningkat. Pengguna perlu memutuskan tingkat berbagi informasi apa saja yang mereka kehendaki dan aplikasi pesan instan mana yang mereka sukai," tutur Anna.

Sementara itu, Peneliti Ancaman Seluler Kaspersky, Victor Chebyshev, memberi saran ke pengguna agar tidak mengunduh aplikasi pesan instan yang sumbernya berasal dari pihak ketiga.

"Hanya dari toko aplikasi resmi. Baca dengan seksama perjanjian pengguna. Ada situasi ketika pengembang aplikasi secara terbuka mengingatkan kalau mereka bisa seenaknya membagikan data pengguna dengan pihak ketiga," jelasnya.

Kemudian, jangan mengikuti tautan mencurigakan dari pesan. Gunakan solusi keamanan jika

Sebelumnya platform pesan instan WhatsApp menjadi sorotan karena memberi notifikasi ke pengguna jika mereka akan mengubah kebijakan privasi. Bagi siapa saja yang tidak menyetujui aturan tersebut, maka WhatsApp tak segan-segan untuk menghapus akun pengguna.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement