EKBIS.CO, JAKARTA -- PLN berhasil menyalakan listrik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju pada Sabtu (16/1) malam dan Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Ahad (17/1), pascagempa dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR) yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulbar pada Jumat (15/1) dinihari.
“Rumah sakit memang menjadi prioritas kami dalam melakukan pemulihan kelistrikan. Ini menjadi titik vital, khususnya untuk memberikan perawatan kepada korban, ditambah lagi di RSUD Mamuju ini juga menjadi posko pengungsi gempa,” ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid.
Selain RSUD Mamuju dan RS Regional Provinsi Sulbar, PLN juga sedang berupaya memulihkan kelistrikan di Rumah Sakit Bhayangkara di Mamuju. “RS Bhayangkara sementara memakai genset. Tapi kami upayakan hari ini dapat menyala kembali dari jaringan listrik PLN,” tutur Hafid.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Ahad, korban gempa Mamuju dan Majene bertambah menjadi 56 orang. Selain itu, ada 637 korban luka di Kabupaten Mejene. Rinciannya, 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. Di Kabupaten Memuju, 189 orang mengalami luka berat dan rawat inap.
Kepala Bidang Perencanaan RSUD Mamuju, Wahyu, menyampaikan hadirnya listrik sangat dibutuhkan oleh rumah sakit untuk memberikan pertolongan dan perawatan kepada pasien korban gempa.
“Rata-rata pasien yang masuk memerlukan operasi dan tentu membutuhkan tenaga listrik. Sebelumnya kami menggunakan genset, sekarang kami sangat terbantu dengan adanya listrik dari PLN. Terima kasih kepada PLN,” tutur Wahyu.