EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membuka peluang untuk mengekspor listrik ke negara tetangga. Hal ini dilakukan karena diprediksi kapasitas listrik dalam negeri akan surplus pada waktu kedepan.
Arifin menjelaskan melalui RUPTL yang dirancang selama ini pertumbuhan konsumsi listrik dalam negeri mencapai 6,7 persen per tahun. Hal itulah yang mendorong pemerintah gencar merencanakan pembangunan pembangkit.
Faktanya hingga saat ini pertumbuhan konsumsi listrik tak mencapai 5 persen. Akibatnya, dari perencanaan pembangunan listrik yang ada Indonesia malah akan surplus listrik.
Untuk mengantisipasi surplus listrik, Arifin menilai Indonesia saatnya membangun transmisi. Transmisi antar pulau ini perlu dilakukan untuk bisa membawa listrik dari wilayah yang oversupply ke wilayah yang defisit listrik.
"Memang melihat demand listrik yang saat ini diperkirakan pertumbuhannya tidak sampai lima ada baiknya kita buat transmisi antar pulau. Terkait rencana pembangunan pembangkit sepertinya akan kami pertimbangkan dan lebih mengedepankan merelokasi pembangkit tua," ujar Arifin di DPR RI, Rabu (19/1).