Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman menuturkan, hasil penawaran ORI019 akan ditujukan termasuk untuk penanganan pandemi.
"Salah satunya adalah program vaksinasi yang sedang dicanangkan pemerintah," tuturnya dalam Launching ORI019 secara virtual pada Senin pagi.
Pada tahun ini, pemerintah bersama DPR telah menetapkan batas defisit anggaran APBN di level 5,7 persen. Luky menuturkan, dengan level defisit tersebut, dibutuhkan pembiayaan utang yang cukup tinggi.
Pemenuhan pembiayaan APBN melalui utang akan dioptimalkan melalui berbagai sumber pembiayaan, terutama dari pasar dan dukungan Bank Indonesia (BI). Upaya in dijalankan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi, termasuk proyeksi penerimaan dan kebutuhan belanja pemerintah, biaya dan risiko utang serta sentimen dan kondisi pasar keuangan global maupun domestik.
Salah satu upaya pembiayaan APBN melalui utang tahun ini akan dipenuhi melalui penerbitan enam Surat Berharga Negara (SBN) ritel konvensional dan syariah. "Ada jenis ORI, Saving Bonds Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST) dan Sukuk Ritel (SR). Seri pertamanya dimulai dengan penerbitan ORI019," kata Luky.