Selasa 26 Jan 2021 16:53 WIB

Neraca Perdagangan Surplus, Mendag Justru Khawatir

BPS mencatat Indonesia mengalami surplus perdagangan 21,7 miliar dolar AS pada 2020.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). adan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan hingga 21,7 miliar dolar AS pada 2020 lalu.
Foto:

Salah satunya, fokus memperbaiki struktur produksi dan konsumsi dalam negeri. Sebab, sebanyak 50 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari konsumsi.

Pada kesempatan itu, Lutfi turut menyatakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sukses, namun perdagangan turun. Hal itu terlihat dari sektor perdagangan yang terkontraksi sekitar 5,3 persen pada kuartal III 2020 secara tahunan atau year on year (yoy). 

"Karena di sini (penurunan itu) efek samping dari PSBB," ujar Lutfi dalam diskusi secara daring, Selasa (26/1). Ia menambahkan, pada periode itu sektor pergudangan juga turun sebesar 16,7 persen. 

"Artinya perdagangan terganggu. Penyedia akomodasi dan makanan minuman turun 11,86 persen. Ini menunjukkan orang tidak ke mana-mana," kata dia. 

Sektor konsumsi otomotif yang menurutnya penting pun turun 18,06 persen. Kemudian sektor perdagangan besar bukan eceran mobil turun sekitar 2 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement