"Sekarang kita ingin sinergikan BPPT dan Kementan, mestinya kalau kita perbaiki alsintan berarti membangun industri dalam negeri, jangan impor-impor lagi, tadi BPPT bilang bisa," ungkap Luhut.
Luhut menyampaikan pengembangan teknologi akan mampu memenuhi kebutuhan alsintan dalam negeri yang saat ini masih kurang mencapai 653 ribu alsintan seluruh kategori. Menurut Luhut, produksi alsintan tak hanya mampu memenuhi kebutuhan pertanian dalam negeri, melainkan juga membuka peluang ekspor ke negara lain.
Luhut mengatakan Indonesia harus memanfaatkan potensi market captive mengingat memiliki 7,5 juta hektare lahan. Dengan integrasi dan kolaborasi, Luhut menilai sektor pertanian akan mampu memberikan kontribusi lebih pada sektor perekonomian nasional.
"Keinginan presiden semua terintegrasi dan semua menggunakan sebanyak mungkin teknologi baru yang kita yakini akan jauh lebih baik, saya pikir koordinasi ini baik sekali," kata Luhut menambahkan.