Jumat 05 Feb 2021 13:45 WIB

Konsumsi Pemerintah Tumbuh Positif, Rumah Tangga Minus

Konsumsi rumah tangga minus 3,61 persen sepanjang kuartal IV 2020.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Konsumsi rumah tangga minus 3,61 persen sepanjang kuartal IV 2020.

Selanjutnya pada kuartal III 2020, konsumsi tercatat minus 4,05 persen dan mengalami sedikit perbaikan pada kuartal IV 2020.

Diketahui, konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran. Sumbangannya mencapai 90,26 persen. Oleh karena itu, dua sektor tersebut memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kontraksi pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini tercermin dari berbagai indikator seperti penjualan eceran yang terkontraksi cukup dalam," kata Suhariyanto.

Suhariyanto mengatakan, penjualan mengalami kontraksi pada seluruh kelompok pengeluaran Seperti makanan, minuman, tembakau, sandang, suku cadang dan aksesoris, bahan bakar kendaraan, alat informasi dan telekomunikasi, hingga barang budaya dan rekreasi.

Selain itu, penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor juga mengalami penurunan. Jumlah penumpang angkutan laut, rel, dan udara juga turun karena pembatasan aktivitas selama pandemi.

"Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit juga terkontraksi," ujarnya.

Adapun berdasarkan komponen, ada konsumsi rumah tangga hanya ada dua komponen yang masih tumbuh positif. Yakni perumahan dan perlengkapan rumah tangga sebesar 0,71 persen serta kesehatan dan pendidikan 0,64 persen.

"Ini masih menunjukkan lemahnya permintaan dan konsumen juga mengalami penurunan pendapatan karena pandemi. Kita masih perlu kerja keras agar lebih baik lagi dan mengarah pada pertumbuhan positif," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement