Perusahaan juga aktif mendukung pelaku UMK di bidang penyediaan kebutuhan Alat Kesehatan (Alkes) dengan produk penjaminan non cash loan berupa penjaminan Kontra Bank Garansi (KBG) dan Surety Bond.
Diharapkan pada 2021, kami dapat memperbesar volume penjaminan pembiayaan modal kerja kepada pelaku UMK penyedia kebutuhan Alkes sehingga dapat terus mendukung kebutuhan penanganan COVID-19,” katanya.
Pemegang saham mayoritas JamSyar yaitu PT. Jamkrindo merealisasikan penambahan modal senilai Rp 150 miliar di tahun 2020 sehingga total modal disetor dalam Perseroan hingga akhir 2020 senilai Rp 550 miliar.
Dan untuk mendukung ekspansi JamSyar pada 2021 Pemegang Saham berkomitmen memberikan tambahan modal sebesar Rp400 miliar sehingga kapasitas untuk memberikan pelayanan diharapkan meningkat signifkan.
JamSyar tercatat berhasil mencatat volume penjaminan sebesar Rp32,40 triliun, meningkat 12,89 persen dibandingkan 2019 yang hanya sebesar Rp 28,7 triliun.
Atas penjaminan tersebut, IJK on kafalah yang didapatkan sebesar Rp 533,17 miliar atau meningkat sebanyak 59,7 persen dibandingkan 2019 sebesar Rp 333,76 miliar.
Laba tahun berjalan pada 2020 yang berhasil diraih sebesar Rp 48,764 miliar atau meningkat sebesar 32,69 persen dari 2019 yang hanya sebesar Rp36,75 miliar.
Dalam kesempatan konferensi pers secara daring itu hadir pula Direktur Operasional Jamsyar Achmad Sonhadji dan Direktur Keuangan, SDM & Umum Jamsyar Endang Sri Winarni.