EKBIS.CO, JAKARTA -- PT KAI Daop 1 Jakarta mencatat, sejak 3 Februari hingga 6 Februari tercatat sebanyak 2.580 penumpang kereta api (KA) menggunakan layanan GeNose. GeNose merupakan alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas buatan Universitas Gajah Mada (UGM).
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, sejak pertama kali dibuka, selama tiga hari berjalan terdapat 2.580 calon pengguna Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yang telah menggunakan layanan GeNose di stasiun. "Sementara untuk Sabtu 6 Februari 2021, berdasarkan data pukul 15.00 WIB, terdapat sekitar 700 calon penumpang yang memggunakan layanan GeNose di Stasiun Pasar Senen," kata Eva dalam siaran pers, Sabtu (6/2).
Eva menjelaskan, layanan GeNose baru tersedia di Stasiun Pasar Senen Jakarta. Mereka memiliki alat tersebut sejak 3 Februari dan saat ini telah ditambah sebanyak empat unit, sehingga total keseluruhan ada 10 perangkat yang beroperasi.
"Untuk persyaratan melakukan GeNose Test calon penumpang KA wajib menunjukkan tiket KA Jarak Jauh atau kode booking yang sudah dibayarkan lunas dan kartu identitas asli," kata Eva.
PT KAI Daop 1 juga membuat alur pemeriksaan GeNose menjadi tiga zona. Pertama zona administrasi, zona pengambilan sampel atau pengisian kantong udara, dan terakhir zona pemberian berkas hasil tes untuk calon penumpang. Seluruh zona diatur dan dipisahkan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Calon penumpang KA yang akan melakukan pemeriksaan GeNose dianjurkan tidak makan atau minum dan tidak merokok 30 menit sebelum melakukan proses pengambilan sampel melalui hembusan nafas ke kantong udara," ujarnya.
Adapun surat keterangan hasil negatif Covid-19 dari pemeriksaan GeNose Test atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR tersebut, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan. Persyaratan tersebut tidak diwajibkan bagi calon penumpang yang berusia di bawah 12 tahun.