Ini sejalan dengan faktor musiman permintaan masyarakat yang menurun pasca HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional), di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah.
Seluruh kelompok mengalami penurunan kinerja penjualan eceran bulanan, dengan penurunan IPR terbesar pada kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Sementara itu, secara tahunan kinerja penjualan eceran Januari 2021 diprakirakan membaik dengan kontraksi pertumbuhan IPR yang lebih kecil, dari sebesar minus 19,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi sebesar minus 14,2 persen (yoy).
"Perbaikan penjualan tahunan diindikasi terjadi pada sebagian besar kelompok, terutama sub kelompok Sandang, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya," katanya.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang (Maret 2021) diprakirakan relatif stabil, sementara pada enam bulan mendatang (Juni 2021) meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 149,7, relatif stabil dibandingkan 150,4 pada bulan sebelumnya, sejalan dengan pasokan yang terjaga.
Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang sebesar 164,8, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 161,7. Ini dipengaruhi oleh ekspektasi ketersediaan barang jasa yang berkurang dan kemungkinan gangguan distribusi.