Jumat 19 Feb 2021 14:42 WIB

OJK Ungkap Empat Tantangan Perbankan Jangka Pendek

OJK terus mencermati kinerja jasa keuangan di tengah berbagai tantangan yang ada.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) empat tantangan yang akan dihadapi perbankan nasional baik dalam jangka pendek maupun struktural perbankan.
Foto:

Heru merinci penguatan struktur dan daya saing terdiri dari skala usaha perbankan yang masih rendah, efisiensi perbankan juga masih rendah, serta disparitas skala usaha dan daya saing antar bank yang tinggi. Disparitas skala usaha dan daya saing antar bank juga masih tinggi.

“Tantangan ini perlu dilihat dan menjadi perhatian khusus. Peran perbankan nasional dalam perekonomian juga menjadi tantangan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan,” ungkapnya.

Kemudian peran perbankan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional meliputi kebutuhan pembiayaan pembangunan, pasar keuangan masih dangkal, pembiayaan berkelanjutan belum optimal, perbankan syariah belum optimal, serta inklusi keuangan masih rendah. Dari sisi lain ekspektasi masyarakat kepada perbankan dan harapan pemerintah pada industri ini juga turut menjadi tantangan perbankan nasional.

“Pada masa tersulit pemerintah menaruh harapan besar kepada perbankan untuk menjadi katalis pendorong pemulihan ekonomi nasional. Harapan pemerintah ke perbankan kita ini sebagai katalis. Saya harapkan ini akan terjadi seiring dengan perbaikan ekonomi kita," ucapnya.

Selanjutnya revolusi ekonomi dan layanan digital menjadi tantangan perbankan nasional lainnya. Heru menyebut ada tantangan perkembangan teknologi informasi bidang keuangan dan resiko serangan siber termasuk juga investasi infrastruktur teknologi informasi masih relatif besar dan kompetisi perbankan nasional dengan perusahaan teknologi finansial.

“Sisi lain regulator juga ingin adanya pembenahan internal dari pengaturan pengawasan dan perizinan, sehingga para pemangku kepentingan bisa lebih adaptif dan mendukung posisi baru industri perbankan nasional,” ucapnya.

Terakhir transformasi pengaturan dan pengawasan meliputi pengawasan berbasis informasi teknologi (IT) dan akses data pengawasan dengan IT. “Para stakeholder kita mengharapkan OJK lebih agile, adaptif, dan mendukung ekosistem baru perbankan kita. Kita akan usahakan agar harapan itu bisa diwujudkan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement