EKBIS.CO, JAKARTA -- Geliat ekonomi digital khususnya e-commerce di Indonesia mengalami perkembangan pesat beberapa tahun terakhir. Kondisi itu membuat adanya kebutuhan akan tenaga kerja andal yang bisa bekerja di sektor digital.
Pemerintah menyebut, setidaknya dibutuhkan 15 juta talenta digital untuk 15 tahun ke depan. "Artinya kurang lebih 600 ribu (pekerja) per tahun masih diperlukan," kata Asisten Deputi Ekonomi Digital, Kementerian Koordinator Perekonomian, Rizal Edwin dalam Digital Regulatory Outlook 2021 Asosiasi E-Commerce Indonesia, Rabu (24/2).
Ia mengatakan, sesuai visi Indonsia 2045, terdapat upaya pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi lewat digital. Transformasi ekonomi digital harus dijalankan dengan strategi yang mendukung ekosistem bisnis agar bisa memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.
Sejauh ini, kata Edwin, peran ekonomi digital di Indonesia juga terus mengalami peningkatan. Studi oleh Google, Temasek, serta Bain & Company tahun 2020 mencatat, nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai 32 miliar dolar AS. Angka itu naik 54 persen dari transaksi tahun 2019 sebesar 21 miliar dolar AS.
"Tahun ini diprediksi akan terus meningkat. Ini sejalan dengan adanya perubahan perilaku dan konsumsi masyarakat di Indonesia selama pandemi Covid-19," kata dia. Pandemi secara nyata membuat pola konsumsi masyarakat berubah karena lebih banyak beraktivitas di rumah dan meminimalisai bepergian.
Pada tahun 2025 nanti, diperkirakan nilai transaksi e-commerce di Indonesia akan melonjak hingga 83 miliar dolar AS. "Ini dibutuhkan sinergi maupun program yang menghasilkan output yang diinginkan kita. Diperlukan strategi yang masif dan berkelanjutan dengan pendekatan talenta digital," katanya.