EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menyatakan, menjaga produksi padi secara nasional ke depan. Upaya mitigasi pencegahan gagal panen akibat cuaca ekstrem dan potensi serangan organisme penganggu tanaman juga mulai aktif dilakukan.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan, pemeritah telah menambahkan asuransi pertanian sejak dini dan telah disosialisasikan agar segera dimanfaatkan petani untuk mencegah kerugian akibat gagal panen.
“Upaya kita menghadapi perubahan cuaca dan risiko bencana sudah dilakukan. asuransi AUTP bagi petani terus digalakkan,” kata Kuntoro dalam keterangan resminya diterima Republika.co.id, Senin (1/3).
Kuntoro mengatakan, selain menjaga produktivitas di lahan sawah, pemerintah juga melakukan upaya perluasan area tanam melalui peningkatan indeks pertanaman dan mendorong pertanaman di areal baru.
Selain itu, pemerintah terus melakukan pengembangan program jangka panjang food estate, yang untuk komoditas utama padi kini sudah berjalan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Program tersebut merupakan langkah pemerintah dalam penyediaan pangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan kenaikan produksi beras pada Januari-April 2021. Kenaikan tersebut didukung oleh naiknya produksi gabah karena luas panen yang berpotensi mengalami kenaikan dari tahun lalu.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, luas panen padi pada empat bulan pertama 2021 ini diperkirakan mencapai 4,86 juta hektare (ha). Luas tersebut naik 26,53 persen dari capaian luas panen Januari-April 2020 yang sebesar 3,84 juta ha.