Kamis 04 Mar 2021 18:30 WIB

Menkop Tanggapi Pernyataan Presiden Soal Produk Luar Negeri

Presiden menilai masih ada ketidakberpihakan terhadap produk lokal.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan pembuatan furnitur di rumah produksi Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Ahad (28/2). Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat berpihak kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau produk lokal.
Foto:

Faktanya, selama ini kebijakan impor juga tidak menghambat merek asing untuk masuk. Dalam sambutannya pun Presiden menyampaikan, Indonesia bukan bangsa yang menyukai proteksionisme. Sejarah membuktikan bahwa proteksionisme justru merugikan. 

“Tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari raksasa digital dunia. Transformasi digital adalah win win solution bagi semua pihak,” tegas Teten.

Menurut Teten, keinginan Presiden agar produk lokal mendapat tempat lebih baik adalah praktik yang wajar dilakukan pemerintah di semua negara. Sebab, tidak banyak merek lokal yang sanggup bersaing secara setara dengan merek global dengan dukungan sumber daya yang tidak seimbang.

Misalnya kebijakan di Korea Selatan yang mendongkrak produktivitas produk lokalnya mulai tahun 1970-an dengan memberikan pinjaman murah dan perlindungan persaingan pasar kepada jaringan-jaringan bisnis keluarga yang disebut Chaebol. Pascakrisis ekonomi tahun 2008, Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga mengeluarkan kampanye 'Buy American' untuk menyelamatkan industri domestik. 

Saat itu, Pemerintah AS mendorong warganya membeli produk domestik, menggunakan bahan baku lokal dalam pengadaan pemerintah, serta memberlakukan restriksi tarif produk luar negeri. “Membela produk UMKM harus dilakukan dengan pilihan kata-kata yang tajam biar semua orang jadi tersadar bahwa kita harus bangga dengan hasil karya anak bangsa sendiri,” tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement