Saat ini, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih sekitar 16,9 kg per kapita per tahun setara susu segar, yang jumlahnya perlu ditingkatkan untuk kompetitif di tingkat regional. “Kami yakin peluang pasar dan tingkat konsumsi produk susu olahan akan terus tumbuh tinggi ke depannya,” ujar Agus.
Optimisme tersebut seiring terus meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan bertumbuhnya kelas menengah. Sekaligus bertransformasinya gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat, serta peningkatan permintaan produk bernutrisi tinggi selama pandemi Covid-19.
“Selain itu juga semakin meningkatnya share populasi masyarakat berusia muda terutama generasi Z yang bersifat aktif, dinamis, dan memiliki mobilitas tinggi khususnya di kawasan urban. Ini diperkirakan akan mendongkrak permintaan terhadap produk minuman susu yang praktis dan siap dikonsumsi (ready to drink/RTD),” tuturnya.
Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia Maurits Klavert menyampaikan, setelah hampir 100 tahun hadir di Indonesia, perusahaan merealisasikan investasi guna membangun pabrik terbesar dari FrieslandCampina di dunia. “Pabrik baru ini akan mencakup fasilitas produksi atau pengolahan produk susu cair siap minum dan susu kental manis, sentra logistik dan distribusi serta perkantoran dengan menggunakan teknologi modern dan sudah pasti teknologi ramah lingkungan,” jelas dia.
Seiring investasi tersebut, perusahaan akan meningkatkan pula penyerapan susu segar dalam negeri yang dipasok oleh belasan ribu peternak sapi perah rakyat di tanah air. “Kami juga akan meningkatkan kerja sama dengan para mitra bisnis kami di Indonesia baik pemasok maupun ratusan mitra distributor kami yang tersebar di seluruh penjuru tanah air,” kata Maurits.