Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam aktivitas ekonomi juga memberikan kesempatan lebih luas bagi upaya untuk mendorong kesetaraan gender. Dalam survei Bank Dunia tersebut terlihat pelaku usaha perempuan mencapai 56,1 persen lebih tinggi dari pelaku usaha laki-laki yang 43,9 persen.
Ini artinya bahwa kelompok perempuan bukan hanya memiliki kesempatan yang sama, tetapi juga mampu berkompetisi berkat teknologi digital.
Selain itu, kecepatan adopsi teknologi digital juga memberikan peluang usaha, terutama pada kelompok muda yang produktif. Mayoritas pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi digital 56 persen mayoritas adalah mereka yang berusia antara 25 hingga 34 tahun.
"Sudah tentu hal ini sangat menggembirakan karena akan membantu mengurangi tingkat pengangguran usia muda yang tinggi," ungkapnya.
Karena itu, ia mendorong pemanfaatan teknologi digital terus dilakukan di tengah situasi pandemi Covid-19 di mana seluruh aspek kehidupan terdampak. Sebab, dengan memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi, aktivitas ekonomi, pemerintahan, pendidikan, dan komunikasi sosial masih tetap berjalan selama pandemi.
Bahkan, dalam bidang ekonomi, meskipun terdampak sangat parah, kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan berkat bantuan teknologi. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital, kata Ma'ruf, mengalami penurunan lebih kecil dibanding dengan mereka yang tidak melakukan pemasaran secara on-line.
Ia mengakui inovasi dalam memanfaatkan teknologi digital sudah berlangsung beberapa waktu. Namun pandemi Covid-19 mendorong pemanfaatannya lebih cepat lagi dan berskala global.
"Mungkin paling tepat menggambarkan apa yang terjadi saat ini. Pandemi ini memaksa kita untuk beradaptasi, sehingga menyebabkan proses adopsi teknologi serta literasi pemanfaatan teknologi menjadi sedemikian cepat," katanya .