Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, saat ini Kalimantan Tengah merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia. Untuk itu, Sugianto menilai dibutuhkan dukungan infrastruktur transportasi khususnya transportasi udara.
“Maka dengan adanya Bandara Haji Muhammad Sidik diharapkan dapat menimbulkan titik-titik ekonomi baru di Kalteng dan sekitarnya,” kata Sugianto.
Sugianto mengatakan, saat ini Bandara Haji Muhammad Sidik sudah melayani dua rute penerbangan perintis. Kedua rute penerbangan tersebut yakni Muara Teweh-Palangkaraya dua kali sepekan dan Muara Teweh-Banjarmasin dua kali sepekan.
Sugianto optimistis untuk selanjutnya rute penerbangan di Bandara Haji Muhammad Sidik akan terus bertambah. Sugianto menilai, bandara tersebut pada dasarnya juga meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah sekitar.
Bandara Haji Muhammad Sidik memiliki landasan pacu sepanjang 1.400 meter dan dapat didarati pesawat jenis ATR 72. Bandara yang dibangun dengan anggaran Rp 380 miliar tersebut juga memiliki terminal seluas 1.250 meter persegi yang dapat menampung 55 ribu penumpang pertahun.