Senin 05 Apr 2021 10:11 WIB

Harga Telur Ayam Ras di Makassar Bergerak Jelang Ramadhan

Harga telur ayam ras diperjualbelikan di pasar tradisional dan swalayan di Makassar

Red: Gita Amanda
Harga telur ayam ras yang diperjualbelikan di pasar tradisional dan swalayan di Makassar mulai bergerak turun menjelang bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Harga telur ayam ras yang diperjualbelikan di pasar tradisional dan swalayan di Makassar mulai bergerak turun menjelang bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah. (ilustrasi)

EKBIS.CO, MAKASSAR -- Harga telur ayam ras yang diperjualbelikan di pasar tradisional dan swalayan di Makassar mulai bergerak turun menjelang bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah. Hal itu diakui sejumlah pedagang di pasar tradisional Makassar, Ahad (4/4), yang selama ini menjadi acuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel dan Bank Indonesia Wilayah Sulsel dalam menentukan inflasi.

Menurut pedagang di Pasar Terong, Makassar Hj Hariani mengatakan, harga telur ayam ras per rak rata-rata dijual Rp 40 ribu per rak dari harga sebelumnya Rp 45 ribu per rak. Penurunan harga itu, karena pasokan cukup tersedia dari peternak ataupun distributor yang menjadi penghubung antara peternak dan pedagang.

Baca Juga

Hal senada dikemukakan pedagang di Pasar Pannampu, Makassar Nurbaya.Dia mengatakan, harga telur ayam ras sejak memasuki April 2021 mulai terus menurun dari harga Rp 45 ribu per rak, turun menjadi Rp 43 ribu per rak pekan lalu dan hari ini sudah Rp 40 ribu per rak.Hal itu diikuti dengan harga daging ayam broiler per ekor yang biasanya Rp 35 ribu per kilogram, turun menjadi Rp 30 ribu per kg.

Menurut Kadis Perindag Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo, penurunan harga sembako seperti telur dan ayam broiler di lapangan, karena salah satu upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan harga dengan terus memantau pasokan dari pihak produsen ke konsumen.

"Selain itu juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait dari masing-masing sentra produksi komoditas tertentu," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement