Rabu 07 Apr 2021 09:56 WIB

UMKM Batik Berdayakan Penyandang Difabel

Program ini harapannya dapat membantu teman-teman difabel sebagai penerima manfaat

Red: Gita Amanda
UMKM Batik ini selain melestarikan budaya lokal dengan batik genturan khas Cianjurnya, para pengrajin maupun pekerjanya merupakan penyandang difabel, sehingga program ini harapannya dapat membantu teman-teman difabel sebagai penerima manfaat program.
Foto:

“Adanya program pendampingan bersama KMM dan Corporate social Responsibility (CSR) Danone berupa penataan tata letak ruang produksi dan penambahan peralatan produksi yang lebih nyaman bagi teman-teman difabel ketika bekerja. Selain itu pelatihan teknis dan pengembangan usaha untuk meningkatkan kapasitas SDM penyadang difabel pun sudah dilaksanakan. Tak hanya itu branding dan promosi terkait produk batik pun sudah digencarkan,” tambah Hikmatullah.

Workshop Dahlia Batik Genturan berada di Jalan Raya Sukabumi-Warungkondang, No 42, Cijoho, Desa Cikaroya, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat, memiliki jumlah produksi kain batik sebelum pandemi Covid-19 per bulan mencapai 300-500 lembar kain batik cap dan 150 lembar kain batik tulis. Kondisi pandemi Covid-19 tentu saja berdampak terhadap penurunan penjualan batik yang mencapai 70 persen.

“Alhamdulillah dengan bangkitnya usaha Batik Cianjur, menjadi daya tarik sendiri dari sisi perekonomian di Cianjur. Tingkat konsumen bukan hanya dari dalam negeri bahkan saat ini sudah merambah luar negeri seperti Malaysia, Belanda, dan Jepang,” pungkas Hikmatullah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement