Selasa 11 May 2021 08:54 WIB

Kelebihan dan Kekurangan NFT Sebagai Aset Digital

Sejak November 2017, ada total 196 juta dolar AS yang dibelanjakan untuk NFT.

Red: Dwi Murdaningsih
Meme internet disaster girl laku Rp 7,2 miliar sebagai NFT.
Foto:

Kekurangan NFT:

1. Likuiditas

Salah satu masalah NFT adalah tingkat likuiditasnya. NFT dianggap aset yang tidak likuid karena siapa pun yang membeli NFT belum tentu akan bisa menjualnya.

2. Overspeculation

Karena sifat NFT yang non-fungible, NFT sangat rentan terhadap overspeculation. Hal ini terjadi karena orang menetapkan harga NFT secara kualitatif, bukan kuantitatif.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan evaluasi eksternal. Misalnya, dalam investasi seni yang tradisional, kolektor dapat mengevaluasi nilai seni dengan mengumpulkan data evaluasi eksternal seperti arsip seniman, berita pameran, dan hasil lelang.

3. Pembajakan Digital atau Pencurian Identitas Seniman

Saat ini, NFT masih dalam tahap pengembangan pertama karena penggunaan massal NFT baru booming kurang dari setahun. Secara prinsip, NFT hanyalah mekanisme sederhana dalam menentukan kepemilikan sebuah konten digital.

Proses ini berkisar pada smart contracts yang memberikan tanda tangan digital ke konten digital. Tidak ada mekanisme untuk menangani pembajakan digital atau penipu yang menyamar sebagai seniman tertentu.

Siapa pun dapat membuat NFT tentang apa saja dan menjualnya di marketplace. Oleh karena itu, orang yang tertarik membeli NFT harus berhati-hati dan menggabungkan NFT dengan konsep decentralized finance (DeFi). Karena, DeFi dapat menyediakan likuiditas untuk NFT dengan cara aset NFT yang berkualitas tinggi dan diakui secara luas.

4. Masalah Penyimpanan

Jika seseorang membeli NFT dari marketplace tertentu, NFT yang dibeli akan disimpan di dalam wallet yang di marketplace itu saja. Tidak ada mekanisme penyimpanan NFT yang terdesentralisasi. Hal ini menciptakan masalah sentralisasi, di mana peretas dapat memanipulasi pengguna untuk menyerahkan kredensial mereka, kemudian mengakses akun kita.

Dikutip dari the Verge, hal ini terjadi di platform Nifty Gateway, saat sejumlah akun Twitter mulai mengetwit tentang hilangnya NFT di akun mereka pada Maret 2021. Seorang pengguna Twitter, bahkan mengeklaim telah kehilangan koleksi NFT-nya senilai lebih dari 150 ribu dolar AS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement