Selasa 11 May 2021 08:54 WIB

Kelebihan dan Kekurangan NFT Sebagai Aset Digital

Sejak November 2017, ada total 196 juta dolar AS yang dibelanjakan untuk NFT.

Red: Dwi Murdaningsih
Meme internet disaster girl laku Rp 7,2 miliar sebagai NFT.
Foto:

Aset Fungible Vs Non-Fungible

Fungibility dalam bahasa Indonesia berarti "kesepadanan". Hal ini diartikan satu unit individu pada dasarnya dapat dipertukarkan, dan setiap bagiannya tidak dapat dibedakan dari bagian lain. Contohnya, adalah mata uang fiat yang saat ini kita miliki.

Uang pecahan Rp 10 ribu nilainya sama dengan uang Rp10 ribu yang disimpan di rekening bank, atau uang Rp 10 ribu yang ada di dalam dompet Anda. Seseorang dapat menukar uang Rp 10 ribu dengan orang lain tanpa mengubah karakteristik fundamental penggunaannya, sehingga membuat mata uang fiat menjadi aset yang fungible.

Di sisi lain, ada aset non-fungible (yang tidak sepadan). Contoh dalam dunia nyata berupa barang sehari-hari yang dimiliki orang. Misalnya, kaus bertanda tangan seseorang dari konser artis favoritnya, album polaroid kenangan berharga seseorang, atau tiket kursi yang dibeli seseorang untuk menghadiri acara olahraga.

Tidak satu pun dari item itu dapat dipertukarkan dengan cara yang sama karena ada aspek keunikan di barang-barang tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement