Penerimaan Manfaat
Satu dari jutaan penerima manfaat itu adalah Sayyidah asal Pringsewu, Lampung. Dia mengaku, hanya BTPN yang bersedia membantunya, karena hampir semua lembaga keuangan menolak pinjamannya.
"Di toko sebelumnya, sempat ditimpa kebakaran. Pinjam semua nolak. Padahal saya rencananya buat usaha saya sendiri," ujar dia ketika ditemui Republika, Kemarin.
Tak patah arang, Sayyidah mulai bangkit dan mencari solusi serta mencoba kemampuannya dalam meracik bumbu untuk kudapan ringan. Hingga akhirnya, dia mengaku, modal yang dibutuhkan malah datang dari BTPN Syariah.
"Bantuan awal lima juta, sekarang 40 juta. Pemasaran sudah ke sebagian Sumatera, Jakarta, Bandung sama lainnya juga," kata dia.
Berkat usahanya selama lima tahun itu, dia berhasil meningkatkan penghasilannya dan memanfaatkan lingkungan sekitar. Menurut dia, tanpa lingkungan yang kini juga mengikuti langkah Sayyidah, dirinya tak akan bisa berkembang.
"Mereka juga tidak akan bisa berkembang tanpa bantuan dari bankir pemberdaya BTPN," ungkap dia.
Lebih jauh, menurut Kepala Pembiayaan Lampung, Andi Setyo, pihaknya juga terus mengupayakan untuk semakin merambah perempuan dan keluarga prasejahtera.
Khusus di Lampung, kata dia, nasabah seperti Sayyidah, hanya satu di antara 152 ribu nasabah lainnya yang telah dibantu berkembang. Berdasarkan data yang ada, penyaluran dana mencapai Rp 541 miliar.