Sabtu 22 May 2021 13:59 WIB

Masih Pandemi, Pembiayaan BTPN Syariah Tumbuh 6 Persen

Kuartal I 2021 pembiayaan segmen ultra mikro BTPN Syariah capai Rp 9,7 triliun

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana sentra nasabah Ida Ayu, pembiayaan BTPN Syariah di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Kamis (20/5).
Foto:

Penerimaan Manfaat

Satu dari jutaan penerima manfaat itu adalah Sayyidah asal Pringsewu, Lampung. Dia mengaku, hanya BTPN yang bersedia membantunya, karena hampir semua lembaga keuangan menolak pinjamannya.

"Di toko sebelumnya, sempat ditimpa kebakaran. Pinjam semua nolak. Padahal saya rencananya buat usaha saya sendiri," ujar dia ketika ditemui Republika, Kemarin.

Tak patah arang, Sayyidah mulai bangkit dan mencari solusi serta mencoba kemampuannya dalam meracik bumbu untuk kudapan ringan. Hingga akhirnya, dia mengaku, modal yang dibutuhkan malah datang dari BTPN Syariah.

"Bantuan awal lima juta, sekarang 40 juta. Pemasaran sudah ke sebagian Sumatera, Jakarta, Bandung sama lainnya juga," kata dia.

Berkat usahanya selama lima tahun itu, dia berhasil meningkatkan penghasilannya dan memanfaatkan lingkungan sekitar. Menurut dia, tanpa lingkungan yang kini juga mengikuti langkah Sayyidah, dirinya tak akan bisa berkembang.

"Mereka juga tidak akan bisa berkembang tanpa bantuan dari bankir pemberdaya BTPN," ungkap dia.

Lebih jauh, menurut Kepala Pembiayaan Lampung, Andi Setyo, pihaknya juga terus mengupayakan untuk semakin merambah perempuan dan keluarga prasejahtera. 

 

Khusus di Lampung, kata dia, nasabah seperti Sayyidah, hanya satu di antara 152 ribu nasabah lainnya yang telah dibantu berkembang. Berdasarkan data yang ada, penyaluran dana mencapai Rp 541 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement