Kamis 03 Jun 2021 13:51 WIB

ESDM Genjot Goverment Drilling Panas Bumi

Kegiatan eksplorasi panas bumi merupakan kegiatan berisiko tinggi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PGE Area Kamojang mengembangkan energi bersih panas bumi, (ilustrasi). Kementerian ESDM sedang menggenjot program eksplorasi panas bumi.
Foto:

Maka dari itu, Kementerian ESDM berinisiatif untuk 'mengambil' risiko eksplorasi panas bumi, sehingga biaya eksplorasi hanya dikeluarkan satu kali, tidak terbawa hingga 30 tahun, seperti eksplorasi yang telah dilakukan selama ini.

"Nah, sekarang ini kita memiliki satu inisiatif di mana risiko eksplorasi ini bisa diambil oleh pemerintah. Sehingga costnya itu bisa dikeluarkan one shot, sehingga tidak ter-carry sampai 30 tahun. Selama ini kan ter-carry sampai 30 tahun, dan ini menyebabkan biaya subsidi kompensasi makin tinggi," jelas Arifin.

Arifin pun menegaskan, dengan program ini investor akan memiliki data yang lebih akurat terkait panas bumi di suatu daerah. Hal ini dapat mengurangi risiko kegagalan eksplorasi.

"Dengan dilakukannya preliminary slim hole drilling, itu diketahui betul. Dengan biaya yang tidak terlalu besar, karena melakukan pengeborannya dengan alat bor yang kecil-kecil itu, diketahui sumber panas yang ada di dalam perut bumi itu. Sehingga kemudian nanti investor yang masuk itu lebih mengetahui data kepastiannya untuk mengurangi risiko kegagalan," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement