Kamis 17 Jun 2021 23:50 WIB

'Pelarangan Ekspor Benih Lobster Harus Dibarengi Ketegasan'

Benih lobster saat ini masih sangat tergantung pada pasokan alam

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polisi menunjukkan barang bukti kantong plastik berisi benih lobster saat ungkap kasus perdagangan benih lobster di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021). Ditreskrimsus Polda Jawa Timur menangkap WNT (33) dan RA (24) atas kasus dugaan memperdagangkan benih lobster serta mengamankan barang bukti diantaranya benih lobster jenis pasir sebanyak 30.000 ekor dan jenis mutiara sebanyak 500 ekor.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Polisi menunjukkan barang bukti kantong plastik berisi benih lobster saat ungkap kasus perdagangan benih lobster di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021). Ditreskrimsus Polda Jawa Timur menangkap WNT (33) dan RA (24) atas kasus dugaan memperdagangkan benih lobster serta mengamankan barang bukti diantaranya benih lobster jenis pasir sebanyak 30.000 ekor dan jenis mutiara sebanyak 500 ekor.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, sekaligus Pengamat Kelautan dan Perikanan Suhana menilai keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melarang ekspor benih bening lobster (BBL) sudah tepat. Suhana menyebut sudah saatnya ekonomi lobster betul-betul dimanfaatkan untuk para pelaku nasional. 

"Perlu dibarengi tindakan tegas di lapangan, misalnya secara konsisten melakukan penindakan tegas terhadap para pelaku penyelundupan benih lobster dan mengedukasi para nelayan penangkap benih lobster serta para 'bandarnya' agar sama-sama menjaga kelestarian lobster di alam," ujar Suhana kepada Republika di Jakarta, Kamis (17/6).

Suhana mengingatkan benih lobster saat ini masih sangat tergantung pada pasokan alam. Selain itu, Suhana berharap peranan pemerintah dan para peneliti budidaya lobster tetap berjalan guna menghasilkan hatchery benih lobster supaya ke depan pasokan benih lobster bisa dipasok dari hatchery, bukan lagi dari tangkapan alam.

Suhana juga mengingatkan perlunya kajian matang dalam memilih lingkungan perairan yang akan menjadi lokasi pembesaran benih lobster.

"Jangan sampai mengulang kasus di Vietnam yang berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan perairan di sekitar lokasi pembesaran lobster, menurunnya pasokan ikan rucah (pakan lobster), serta menurunnya pasokan benih di alam," kata Suhana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement