EKBIS.CO, LONDON -- McDonald's terpaksa berhenti menjual milkshake dan minuman kemasan di hampir 1.300 gerai di Inggris. Hal ini terjadi karena McDonald's kekurangan staf terkait Brexit dan penundaan rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi.
"Seperti kebanyakan pemasok, kami saat ini mengalami beberapa masalah rantai pasokan, berdampak pada ketersediaan sejumlah kecil produk. Minuman botol dan milkshake untuk sementara tidak tersedia di restoran di seluruh Inggris, Skotlandia, dan Wales," kata juru bicara McDonald's dilansir dari CNN pada Rabu (25/8).
Kabar dari McDonald's ini mengkonfirmasi berita yang pertama kali dilaporkan oleh Independent. Atas dasar inilah, McDonald's langsung meminta maaf kepada pelanggannya.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, dan terima kasih kepada pelanggan kami atas kesabaran mereka. Kami bekerja keras untuk mengembalikan barang-barang ini ke menu sesegera mungkin," ujar juru McDonald's.
McDonald's (McD) menjadi korban terbaru dari serangkaian perusahaan Inggris yang rantai pasokannya terganggu karena pandemi dan Brexit. Kondisi ini telah berkontribusi pada kekurangan pekerja dan memperkenalkan hambatan perdagangan baru dengan Uni Eropa.
Pekan lalu, restoran Nando's menutup 45 gerai di Inggrisnya karena kekurangan pasokan ayam peri peri yang menjadi ciri khasnya.
Pandemi virus corona telah menambah tekanan pada produsen makanan dan restoran yang berjuang untuk mendapatkan pekerja yang cukup. Dalam beberapa bulan terakhir, kekurangan staf diperparah oleh aturan Inggris yang mengharuskan orang untuk mengisolasi jika mereka melakukan kontak dengan seseorang yang telah terinfeksi virus corona.
Di sisi lain, kekurangan pengemudi truk telah menyebabkan gangguan pasokan di Inggris. Asosiasi Pengangkutan Jalan mengatakan Inggris kekurangan sekitar 100.000 pengemudi truk, 20.000 di antaranya adalah warga negara Uni Eropa yang meninggalkan negara itu setelah Brexit. Ada juga kekurangan pekerja di bagian lain dari rantai pasokan makanan.
Penyumbatan rantai pasokan merugikan ekonomi Inggris secara lebih luas. Perusahaan-perusahaan Inggris mengalami perlambatan tajam dalam pertumbuhan pada Agustus, menurut data yang diterbitkan oleh IHS Markit. IHS melaporkan kendala luas pada kegiatan bisnis karena kekurangan staf dan masalah rantai pasokan. Adapun gangguan terjadi baik di sektor manufaktur dan jasa.
"Analisis komentar yang diberikan oleh responden survei menunjukkan bahwa insiden penurunan output karena kekurangan staf atau pasokan 14 kali lebih tinggi dari biasanya dan terbesar sejak survei dimulai pada Januari 1998," kata IHS Markit.