EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah merger, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus memastikan dukungannya terhadap operasional tol laut. Salah satu unit bisnis Pelindo yakni PT Pelindo Jasa Maritim mengungkapkan terdapat sejumlah stimulus yang disiapkan untuk operasional tol laut.
"Dukungan kami menyediakan prioritas standar untuk operasional tol laut di pelabuhan kami," kata Direktur Utama Pelindo Jasa Maritim Prasetyadi dalam webinar Ocean Week, Kamis (14/10).
Prasetyadi menjelaskan, selama masa pandemi Covid-19, Pelindo juga menyediakan sejumlah kebijakan stimulus. Pertama yaitu keringanan jasa dermaga dan penumpukan sebesar 50 persen.
Stimulus kedua, lanjut Prasetyadi yaitu keringan tarif bongkar muat stevedoring, lift on dan lift off, serta haulage trucking. "Keringan tarif ini 15 persen dari paket bongkar muat di wilayah tol laut," tutur Prasetyadi.
Lalu stimulus ketiga yakni kebijakan masa penumpukan peti kemas transhipment tol laut. Dia menjelaskan, kebijakan masa penumpukan peti kemas tersebut diberikan dari tujuh hari menjadi 14 hari di wilayah tol laut.
Prasetyadi memastikan Pelindo secara grup terus berupaya untuk melakukan peningkatan dan perbaikan fasilitas, salah satunya untuk operasional tol lat. "Kami yakin tidak ada masalah yang berarti karena sudah tersedia peralatan dan fasilitas yang ada," ujar Prasetyadi.
Dia menambahkan, pergerakan barang yang diangkut oleh tol laut yang menyinggahi pelabuhan Pelindo juga terus meningkat pada 2021. Prasetyadi menyebutkan, kapal tol laut yang menyinggahi pelabuhan pelindo meningkat hampir dua kali lipat pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ada pertumbuhan hampir 215 persen. Pergerakan kapal dari tahun sebelumnya ada 112 di wilayah ex Pelindo IV. Kemudian dari sisi trafik peti kemas meningkat 147 persen pada 2021 dibandingkan 2020," ungkap Prasetyadi.
Dia mengharapkan terdapat perbaikan sinergi dari berbagai pihak untuk mengoptimalkan tol laut. Khususnya dengan rute-rute komersial sehingga kapal lebih efisien.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Mugen Sartoto juga mengakui aktivitas tol laut pada tahun ini terus meningkat. Dia mengatakan jumlah pelabuhan singgah hingga 2021 meningkat dari 31 menjadi 114 pelabuhan.
Mugen mengatakan peningkatan juga terlihat dari sisi armadanya. Mugen menuturkan, pada 2016 hanya enam kapal tol laut dan saat ini sudah menjadi 32 kapal.
"Muatan tol laut yang diangkut terus meningkat. pada 2020 mencapai 362,5 ribu ton. Jumlah trayek sampai hari sudah ada 32 trayek. Artinya mengalami peningkatan signifikan," jelas Mugen.