Senin 18 Oct 2021 23:32 WIB

EFishery: Tulungagung Melek Teknologi Budidaya Perikanan

EFishery menyebut ada 18 ribu nelayan budidaya ikan Tulungagung yang telah bergabung

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perusahaan Aquaculture Intelligence bidang akuakultur, eFishery mengungkapkan salah satu daerah di Indonesia yang melek teknologi dalam praktik budidaya perikanan yakni Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Foto:

Tantangan Budidaya

Meskipun tinggal di daerah berstatus Sentra Perikanan Budidaya, namun para pembudidaya ikan dari Tulungagung tidak lepas dari masalah klasik tingginya biaya produksi akibat harga pakan yang mahal.

Padahal pakan merupakan komponen utama dalam struktur budidaya perikanan. Ditambah dengan cukup seringnya ikan hasil panen tidak bisa dijual akibat fluktuasi harga yang cenderung merugikan pembudidaya. 

Hal tersebut dijelaskan oleh Muktasim, salah seorang pembudidaya ikan patin dari Tulungagung. Di dalam kondisi sulit seperti itu, dia menuturkan, para pembudidaya tidak memiliki pilihan lain kecuali menjual ikan dengan harga yang ditentukan sepihak oleh pembeli. 

Kondisi seperti itu tidak asing karena Muktasim sudah mengalaminya sejak 1996 lalu, saat dirinya pertama kali menekuni profesi sebagai pembudidaya ikan. Hal tersebut berubah sejak 2019, ketika seorang temannya memperkenalkan metode budidaya ikan berbasis teknologi yang diusung eFishery. 

“Bergabung dengan eFishery ada banyak manfaat yang saya rasakan. Terutama mereka memberikan solusi masalah pakan berupa efisiensi pakan menggunakan mesin pelontar otomatis dan pinjaman pakan, serta membantu membuka jaringan pemasaran,” ucapnya.

Muktasim menjadi satu dari 18 ribu pembudidaya ikan yang telah tergabung dalam ekosistem eFishery. Dia telah diperkenalkan dengan beragam teknologi akuakultur yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usahanya seperti eFisheryFeeder Ikan, mesin pemberi pakan ikan otomatis yang dapat dikontrol melalui ponsel mereka. 

Tak hanya pembudidaya ikan, pemanfaatan teknologi yang tepat juga terbukti mampu meningkatkan penjualan agen pakan ikan yang dikelola Basori. Pria asal Malang tersebut bahkan mampu melebarkan sayap bisnisnya ke Kediri dan Blitar dalam empat tahun terakhir.

 

Dia mencatat dalam sebulan perusahaannya bisa memasok 70 hingga 150 ton pakan per bulan ke tiga kota tersebut. Pasok pangan ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan catatan empat tahun lalu yang hanya berkisar 25 hingga 35 ton per bulan. Soal angka, Basori juga mengungkapkan kalau angka pertumbuhan dalam bisnisnya hingga 70 persen dan kontribusi eFishery mencapai 35 persen. Angka tersebut menurut Basori bisa dicapai, karena eFishery bisa membuka akses pasar yang selama ini belum dijangkau. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement