EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen pada kuartal IV 2021. Adapun target ini lebih rendah dari prediksi sebelumnya di atas enam persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan secara keseluruhan diharapkan perekonomian akan semakin kuat, salah satunya ditopang kinerja ekspor dan industri manufaktur. Tercatat PMI manufaktur Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN sebesar 57,2 pada Oktober 2021, dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Malaysia 52,2 dan Vietnam 52,1.
“Kita memperkirakan di dalam keseluruhan tahun ini pertumbuhannya ada 3,5 persen hingga empat persen. Ini artinya kita akan berharap pertumbuhan kuartal IV di atas lima persen,” ujarnya saat konferensi pers APBN KiTA secara virtual, Kamis (25/11).
Menurutnya secara keseluruhan tahun ini, pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5 persen sampai empat persen. Adapun angka ini meningkat dibandingkan realisasi ekonomi 2020 minus 2,07 persen.
Sri Mulyani juga menyebut pengendalian Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia juga berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia. Tercatat kasus harian Covid-19 di Indonesia hanya 367, dan menjadi kasus harian terendah sejak Juni 2020.
“Walaupun kasus harian turun, vaksinasi harian harus tetap ditingkatkan agar target vaksinasi sebanyak 70 persen populasi bisa tercapai pada akhir tahun,” ucapnya.
Sri Mulyani mencatat saat ini vaksinasi harian di Indonesia sebanyak 1.285.593 dosis per hari. Adapun angka itu masih di bawah target vaksinasi harian yang mencapai dua juta dosis per hari.
“Dengan penurunan Covid yang cukup bisa dikendalikan di semua daerah di Indonesia maka kita juga melihat pemulihan ekonomi mulai berjalan kembali,” ucapnya.