Selasa 30 Nov 2021 07:15 WIB

SKK Migas Gandeng BP Tangguh Bangun CCUS

Pembangunan CCUS akan menjadikan emisi di wilayah kerja migas lebih rendah.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Logo British Petroleum

Namun, penerapan CCUS ini bukan tanpa tantangan. Dwi mengatakan saat ini pengemganban CCUS akan mempengaruhi rencana investasi para KKKS. Apalagi, teknologi CCUS sendiri belum ada yang murah. 

"Maka, kami mengusulkan kepada KKKS. Efisiensi yang paling penting. Kalaupun memang akan membangun CCUS, ini butuh dana yang tidak sedikit. Maka jika memungkinkan efesiensi capex di sektor lain bisa ditekan sehingga masih ada ruang untuk penambahan investasi di CCUS ini, " ujar Dwi.

Selain BP, kata Dwi Pertamina juga menggandeng ExxonMobile dalam pembangunan CCUS. Kata Dwi, kerja sama antara Pertamina dan ExxonMobile ini menjadi salah satu cara KKKS untuk bisa menekan capex sehingga penerapan CCUS bisa terlaksana dan target produksi tetap bisa dicapai. 

"Misalnya nanti ExxonMobile usul designya, pabrikasinya dikerjakan Pertamina. Ini bisa menjadi win winsolution. Harapan kami, meski ini teknologi baru tidak semua berasal dari luar. Tetapi juga bisa memanfaatkan industri komponen dalam negeri untuk berkontribusi dalam pembangunan CCUS ini, " ujar Dwi. 

Pemerintah tidak menutup mata akan hal ini. Sebab, Indonesia juga sudah menjadikan net zero carbon inisiative menjadi policy di Indonesia. Kata Dwi, saat ini pemerintah sedang membahas insentif apa saja yang diperlukan untuk KKKS hulu migas untuk bisa tetap melakukan produksi migas paralel mencapai net zero carbon emission. 

"Keekonomiannya gimana? Insentifnya apa? Kita sendiri yang mewakili negara berharap tidak terlalu banyak insentif," ujar Dwi. 

Deputy Operasi SKK Migas, Julius Prawiro mengatakan saat ini tantangan pengembangan CCUS memang ada di teknologi. Belum banyak teknologi yang proven sehingga membuat pengeluaran perusahaan untuk mencari teknologi yang cocok untuk lapangan gas dalam negeri menjadi lebih besar. 

"Sejauh ini memang semuanya masih dalam tahap studi untuk mencari teknologi yang seperti apa yang cocok. Belum ada angka jelas berapa biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan CCUS ini," ujar Julius. 

 

Ia mengatakan, BP sendiri dalam proyek percobaannya menganggarkan 10 persen dari capex mereka untuk mengembangkan CCUS ini. Bersama SKK Migas, BP akan mencari teknologi yang tepat dan efisien. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement