EKBIS.CO, JAKARTA -- Menginjak tahun kedua penyelenggaraan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, pemerintah, pelaku industri digital (e-commerce, perbankan, fintech, logistik) dan para pelaku UMKM dengan dijembatani Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) makin solid dan terintegrasi dalam pelaksanaan program Gernas BBI yang mengusung tema yang berbeda dan promo yang beragam tiap bulannya.
Meski masih di tengah laju penyebaran pandemi yang belum usai, Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal II-2021 yakni sebesar 7,07 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan strategi pemulihan ekonomi Indonesia sudah berada di jalur yang benar. Pemulihan ekonomi ini dapat dilihat dari seluruh mesin pertumbuhan yang sekarang sudah mulai pulih kembali.
Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,9 persen, investasi berada di 7,5 persen, perdagangan tumbuh di 9,4 persen, sektor konstruksi tumbuh 4,4 persen, transportasi di 25,1 persen, serta akomodasi makanan dan minuman sebesar 21,6 persen.
Gernas BBI yang digadang-gadang menjadi salah satu motor penggerak terjadinya perlawanan perlambatan ekonomi pasca-pandemi yang melibatkan nyaris semua elemen masyarakat di Indonesia sejak Mei 2020, melalui pelaksanaan program onboarding dan pendampingan berhasil mendigitalkan setidaknya sembilan juta pelaku UMKM di seluruh platform lokapasar.
Bahkan pemerintah lewat platform BeLa (Belanja Langsung) Pengadaan mendorong seluruh instansi agar belanja barang kebutuhan operasional dengan nilai belanja hingga Rp 50 juta per transaksi dari UMKM setempat yang telah terdaftar di platform tersebut.Sebuah langkah nyata yang terintegrasi dan terarah dalam mendorong kemajuan UMKM Indonesia.
Deputi Mikro Kemenkop UKM, Hanung Harimba Rachman menegaskan komitmen lembaganya untuk mengawal program ini untuk jangka Panjang. “Pelatihan UMKM secara daring dan luring yang saat ini telah dilakukan dan memberi hasil yang baik, akan terus dilanjutkan,” ujar Hanung.