Program ini diikuti aspek pemberdayaan masyarakat, baik untuk pembibitan dan penanaman bibit oleh kelompok binaan maupun penjajakan peluang produk turunan seperti pembuatan sirup dan makanan ringan dari mangrove. "Upaya tersebut sebagai wujud perlindungan dan pelestarian sumber daya alam yang dilaksanakan PKT secara kontinyu, mengingat pelestarian lingkungan menjadi tabungan kekayaan alam yang tidak ternilai harganya bagi generasi penerus," ungkap Rahmad.
PKT, lanjut Rahmad, juga fokus terhadap peningkatan taraf hidup dan kemandirian masyarakat pada berbagai program, dengan mengangkat nilai budaya kearifan lokal yang diolah sebagai ciri khas dari keterpaduan sistem perekonomian kemasyarakatan berbasis people, profit dan planet, yang sejalan dengan misi perusahaan.
Rahmad menyampaikan PKT secara nyata dan signifikan memberikan dukungan terhadap pencapaian 17 indikator tujuan pembangunan berkelanjutan yang dibuktikan dengan diraihnya Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) dalam lima tahun terakhir. Salah satunya dari inovasi sosial melalui program Budidaya Tanaman Obat Keluarga (Budiman Oke) oleh kelompok Makrifah Herbal, dengan lini usaha pembibitan Toga, produksi minyak herbal, spa, eduwisata hingga chatering. Program ini dijalankan sejak 2017 hingga 2021, dengan tujuan akhir menjadi pusat edukasi Kampung Herbal di Kota Bontang.
Rahmad menilai program ini memiliki unsur kebaruan dengan membentuk lembaga kursus dan pelatihan herbal satu-satunya di Kaltim, yang juga memiliki manfaat mencegah perubahan iklim dengan adanya penghijauan di pekarangan masyarakat dengan replikasi secara berkelanjutan. Menurut Rahmad, inovasi sosial ini juga memberikan dampak positif dengan nilai Social Return on Investment (SROI) sebesar 1,39 dan berkontribusi dalam pencapaian SDGs hingga meraih penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kemnaker.
"Tata kelola lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang lebih optimal akan terus menjadi komitmen PKT sehingga keseimbangan antara profit, people dan planet sebagai salah satu misi perusahaan semakin maksimal dijalankan," kata Rahmad.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi konstribusi seluruh perusahaan di Indonesia yang telah berkomitmen dalam tata kelola lingkungan dalam menjalankan aktivitas bisnis secara berkesinambungan. Menurut Maruf, selama 24 tahun terakhir Proper telah berkembang sebagai platform bagi dunia usaha, untuk melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
Wapres menyebut proper juga telah bertransformasi dari kriteria sederhana berupa penilaian pengendalian pencemaran air, menjadi kriteria yang mengusung perbaikan berkelanjutan hingga saat ini mencakup kriteria tanggap kebencanaan.
"Seluruh kriteria ini diharap menjadi indikator bagi Perusahaan untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan secara berkelanjutan, yang tidak hanya berfokus pada pencapaian profit saja, namun juga memperhatikan lingkungan sekitar baik fisik, nonfisik hingga sosial," kata Wapres.