EKBIS.CO, BANJAR BARU -- Dalam upaya akselerasi pemulihan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) secara resmi meresmikan lima pusat persemaian skala besar di berbagai wilayah Indonesia. Peresmian yang berpusat di Persemaian Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini menandai tonggak penting dalam komitmen Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyampaikan peresmian ini menjadi bukti nyata dari sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta. Melalui skema kerja sama public-private partnership, pembangunan pusat-pusat persemaian ini dapat terwujud dengan lebih cepat dan efisien. Adaro Group, salah satu perusahaan swasta yang terlibat aktif dalam proyek ini, patut diapresiasi atas kontribusinya dalam mendukung program pemerintah di bidang lingkungan.
"Peresmian lima pusat persemaian skala besar ini merupakan langkah maju yang sangat penting dalam upaya Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pihak, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan lestari bagi generasi mendatang," katanya, dalam keterangan, Senin (14/10/2024).
Saat ini, selain Persemaian Liang Anggang, KLHK memiliki 7 persemaian skala besar lainnya yang sudah beroperasi, yaitu Pusat Persemaian Mentawir – IKN, Pusat Persemaian Rumpin – Jawa Barat, Pusat Persemaian Toba – Sumatera Utara, Persemaian Mangrove Bali, Pusat Persemaian Likupang – Sulawesi Utara, dan Pusat Persemaian Labuan Bajo – Nusa Tenggara Timur, Pusat Persemaian Mandalika – Nusa
Tenggara Barat.
"Sehingga kita punya total 8 persemaian skala besar yang sudah beroperasi dan memiliki kapasitas produksi 5 juta sampai 15 juta bibit per tahun," katanya.
Tujuan utama dari pembangunan pusat-pusat persemaian skala besar ini adalah untuk memulihkan hutan dan lahan melalui penanaman kembali pohon-pohon di area yang kritis, pusat-pusat persemaian ini diharapkan dapat meningkatkan tutupan lahan hijau dan memperbaiki kualitas tanah.
Selain itu juga untuk mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer, hutan-hutan baru yang tumbuh dari bibit-bibit hasil persemaian ini akan berkontribusi dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Selanjutnya, meningkatkan keanekaragaman hayati, karena pusat-pusat persemaian ini juga akan berperan dalam melestarikan keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Selain manfaat lingkungan yang signifikan, pembangunan pusat-pusat persemaian ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Mulai dari penciptaan lapangan kerja, Proses produksi bibit hingga penanaman membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar, sehingga dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.
Selain itu peningkatan ekonomi lokal. Pertumbuhan sektor kehutanan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar melalui berbagai aktivitas terkait, seperti pengolahan hasil hutan dan pariwisata berbasis alam.
Kemudian, peningkatan kualitas hidup. Lingkungan yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik dari segi kesehatan maupun kesejahteraan sosial.
Meskipun telah mencapai kemajuan yang signifikan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam upaya pemulihan lingkungan di Indonesia. Seperti perubahan iklim, perambahan hutan, dan tekanan terhadap hutan akibat aktivitas manusia seperti pertambangan dan pembukaan lahan untuk pertanian masih menjadi ancaman serius.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu bekerja sama secara lebih intensif.