Adapun, produk wellness tourism diproyeksikan mengalami pertumbuhan yang signifikan pada 2022 menjadi 919 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 7,5 persen per tahun. Kemudian, sektor energi juga menjadi peluang besar berdasarkan International Renewable Energy Agency (IRENA) yang dipublikasikan pada 2021.
Menurut data tersebut, ada 12 juta realisasi pekerjaan di Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2020 dan ada sekitar 43 juta proyeksi pekerjaan di EBT sampai dengan 2050. Agus menuturkan, green jobs bukanlah sekadar tren, melainkan juga upaya untuk menangkap peluang dan berpartisipasi dalam penanganan perubahan iklim.
“Yang kami pahami, anak anak muda sangat concern, karena ini menyangkut masa depan mereka. Ini the future of our generation,” ucapnya.
Adapun Survei Kementerian Koperasi dan UKM yang bekerja sama dengan UNDP dan Indosat Ooredoo pada 2021 menunjukkan bahwa 95 persen UMKM menyatakan minatnya pada praktik usaha ramah lingkungan. Hal ini berpotensi untuk menyerap tenaga kerja melalui green jobs.
Namun demikian, Agus mengungkapkan bahwa UMKM masih kesulitan untuk memperoleh akses pendanaan untuk mengembangkan bisnis karena dianggap belum bankable. Artinya, akses pembiayaan akan menjadi isu peran UMKM.
Di samping itu, OJK sudah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung isu pembiayaan UMKM seperti OJK sudah memiliki platform security crowdfunding (SCF) yang digunakan dalam hal penawaran efek melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi.
Adapun dukungan tersebut dilakukan sebagai alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan murah bagi generasi muda dan UKM yang belum unbankable untuk mengembangkan usahanya.