Senin 31 Jan 2022 17:32 WIB

Perhutani Dukung Pengembangan Bisnis Kopi Melalui PMO Kopi Nusantara

Kopi bisa menjadi salah satu produk andalan ekspor Indonesia.

Red: Irwan Kelana
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Kick Off dan Launching PMO Kopi Nusantara serta pelepasan ekspor kopi perdana PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) di Pergudangan Kopi, Jalan Ir Sutami nomor 52, Lampung, Ahad (31/1).
Foto: Dok Perhutani
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Kick Off dan Launching PMO Kopi Nusantara serta pelepasan ekspor kopi perdana PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) di Pergudangan Kopi, Jalan Ir Sutami nomor 52, Lampung, Ahad (31/1).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Perum Perhutani mendukung upaya pengembangan bisnis komoditas kopi di Indonesia melalui Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang merupakan program inisiatif Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperkuat ekosistem kopi di Indonesia dan mengoptimalkan potensi kopi sebagai komoditas nasional.

Upaya itu  diwujudkan melalui Kick Off dan Launching PMO Kopi Nusantara serta pelepasan ekspor kopi perdana PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) di Pergudangan Kopi, Jalan Ir Sutami nomor 52, Lampung, Ahad (31/1). 

Acara dihadiri antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Tenaga Ahli BUMN Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Loto S  Ginting,  Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan Miftah Farid,  Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro,  Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Perum Perhutani Natalis Aris Harjanto, direktur utama PT Inhutani V, Dewan Komisaris dan Direksi ID Food, Dewan Komisaris dan Direksi PT PPI, ketua PMO Kopi Nusantara dan sebagai Direktur Pemasaran PTPN III, segenap Dewan Komisaris dan Direksi PT Pupuk Indonesia, Riset Perkebunan Nusantara, PT Berdikari, PT Garam, PT Perikanan Indonesia, PT Sang Hyang Seri (SHS), Ketua Speciality Coffee Association Of Indonesia (SCAI), serta ketua Sustainable Coffee Platform Of Indonesia (SCOPI). 

Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan bahwa Perhutani sangat terbuka untuk  bermitra  dengan pihak manapun sesuai dengan Visi Perhutani yaitu ‘Menjadi Perusahaan Pengelola Hutan Berkelanjutan dan Bermanfaat bagi Masyarakat dan Lingkungan.’

“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan bisnis dan ekosistem kopi nasional   demi kesejahteraan petani kopi, melalui program PMO Kopi Nusantara agar kopi Indonesia semakin mendunia, “ jelas Wahyu seusai launching PMO Kopi dan  Memorandum of Understanding (MoU) antara BUMN dan Asosiasi dalam rangka mendukung PMO Kopi Nusantara yang melibatkan antara lain Perum Perhutani, ID Food, PT Pupuk Indonesia, PTPN III Holdings, dan secara sirkuler dengan BRI, PT Telkom dan Riset Perkebunan Nusantara.

Dia menambahkan kopi Indonesia bisa menjadi salah satu produk andalan ekspor Indonesia. “ Yang menarik ekosistem Kopi di dalam negeri juga berkembang dengan pesat dengan menjamurnya cafe cafe kopi di seluruh Indonesia. Selain munculnya, pengusaha-pengusaha millenial di komoditas Kopi,” kata Wahyu seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Wahyu menjelaskan,   kawasan hutan Perum Perhutani yang dijadikan sebagai Pilot Project program PMO Kopi Nusantara oleh Kementerian BUMN melalui ID Food berada di wilayah Garut dan Bandung Selatan (Ciwidey).

Acara dilanjutkan dengan pelepasan ekspor kopi perdana di tahun 2022 sebanyak 130 ton oleh PT PPI yang secara simbolis dilakukan penguncian kontainer dan pelepasan truk oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan didampingi Direktur PT PPI untuk diberangkatkan menuju Mesir.

Dalam sambutannya Erick Thohir menyampaikan bahwa dalam membangun ekosistem tidak mungkin terjadi apabila pihak-pihak yang ada masih memiliki egonya masing-masing.  Karena,  ekosistem makmur dapat terjadi apabila diletakkan di tengah-tengah semua kepentingannya, sehingga tujuan sila ke-5 di dalam Pancasila dapat mensejahterakan semua rakyat Indonesia dapat terwujud.     

“Tidak mungkin ekonomi Indonesia terus tumbuh kalau kita tidak rukun. Tidak mungkin kita dapat menciptakan keseimbangan ekonomi kalau yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin apalagi saat pandemi Covid-19, karena itu ekosistem dapat berhasil apabila ada yang kesejahteraan,” jelas Erick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement