Perkembangan industri 4.0 dan transformasi digital saat ini menjadi kunci utama bergeraknya UMKM. Seiring dengan tantangan yang semakin berat dan pasca pandemi kemarin, tiga persoalan UMKM yang dihadapi saat ini adalah minimnya literasi digital untuk pemasaran, perlunya modal usaha dan kesulitan dalam distribusi logistik.
Berdasarkan data pelanggan Exabytes Indonesia, bahwa 47% dari total pelanggan merupakan pemilik bisnis atau UMKM. Di sisi lain, pembelian produk VPS hosting terjadi peningkatan sebesar 38% di tahun 2021 yang menunjukkan semakin banyak bisnis yang bertransformasi dari offline ke online.
Dilansir dari survei yang dilakukan Katadata Insight Centre (KIC), sebanyak 15,4% pelaku UMKM memilih untuk mendapatkan modal tambahan. Sementara pengiriman barang menggunakan layanan logistik meningkat selama pandemi sebanyak 39% dicatat dari survei cepat MarkPlus, Inc. Baca Juga: Waspada! Digitalisasi Sektor Keuangan Tingkatkan Serangan Siber Hingga 86,70%
Melihat semua data di atas, peluang di era digital terlihat semakin terbuka dan akan menghasilkan banyak keuntungan yang akan diperoleh UMKM jika cerdas mampu bertransformasi memanfaatkan digitalisasi.
Untuk itu, Exabytes Indonesia yang secara berkelanjutan mendukung UMKM untuk bisa Go Digital mengadakan event edukatif berkualitas yakni "SME DigitalFest 2022". Didukung oleh Mandala Finance dan JDL Express Indonesia sebagai Partner Logistik, ajang tahunan dengan target audience para pelaku UMKM ini mengusung topik "Small Businesses and Digital Revolution 4.0".
Country Manager Exabytes Indonesia Indra Hartawan menuturkan, para pelaku bisnis khususnya UMKM sebaiknya mulai menyiapkan masa depan dengan investasi pada pengembangan keahlian digital serta responsif terhadap industri, bisnis dan perkembangan teknologi.
"Merupakan wujud komitmen dari Exabytes Indonesia untuk mendorong kemajuan UMKM Indonesia yang sedang bertransisi ke online dan membutuhkan lokasi berbasis cloud untuk membangun website guna memperkuat kehadiran bisnis mereka di ranah digital," ujar Indra di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Sementara itu, Kepala Bidang Investasi UKM, Pada Asdep Pembiayaan dan Investasi UKM, Deputi Bidang UKM, Rossa Novitasari menyatakan memberikan dukungan penuh pada pengembangan UMKM. Menurutnya, hal itu akan memberikan kontribusi pula dalam membangkitkan ekonomi nasional sesuai dengan program pemerintah.
“Apresiasi kepada Exabytes Indonesia yang konsisten menyelenggarakan SME DigitalFest setiap tahun sebagai salah satu bentuk pelatihan gratis yang merupakan sarana bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan diri” ungkapnya saat membuka acara SME DigitalFest 2022. Baca Juga: Dorong UMKM Indonesia, KUR Fintech Festival Resmi Dibuka
“Sebagai perusahaan pembiayaan yang memiliki komitmen untuk turut memajukan UMKM sebagai pilar utama perekonomian Indonesia, Mandala terus mengembangkan jaringan, baik offline maupun online, di seluruh Indonesia agar memperluas aksesibilitas keuangan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan permodalan para pelaku UMKM”jelas Diano Eko, Chief Marketing Officer PT Mandala Multifinance Tbk.
Memiliki lebih dari 500 points of services yang terdiri dari 270 kantor cabang dan lebih dari 220 counters yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Mandala terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan keuangan para pelaku bisnis tersebut dengan menghadirkan solusi tidak hanya mengembangkan aksesibilitas secara konvensional, tetapi juga dengan inovasi digital tepat guna. Pada Juni 2021, Mandala memperkenalkan aplikasi pembiayaan bertajuk Mantis untuk mempermudah calon nasabah dari seluruh Indonesia dalam mendapatkan akses pembiayaan secara lebih cepat dan efektif.
Jasa logistik juga dinilai sebagai fundamental penting dalam upaya digitalisasi UMKM selepas masa pandemi. Dibutuhkan kelancaran arus logistik yang stabil, aman dan terpercaya demi menunjang aktivitas belanja terhadap produk-produk lokal.
Per akhir 2021 lalu, kontribusi sektor logistik, transportasi dan pergudangan termasuk kurir, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga akhir tahun 2021 adalah sebesar Rp676 triliun atau terkontraksi sebesar 2,03 persen (year-on-year). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Triwulan III-2021, kontribusi sektor tersebut pada tahun 2022 diprediksi sebesar Rp699,1 triliun atau tumbuh sebesar 1,08 persen (year-on-year).
"JDL Express Indonesia turut mendukung para UMKM atau online sellers dalam mencapai tujuan bisnis mereka melalui solusi logistik yang kami tawarkan secara holistik. Terutama, dalam menyediakan jasa pengiriman dengan metode pembayaran Cash on Delivery dengan biaya yang kompetitif serta rekonsiliasi dana COD cair hampir setiap hari”, jelas Iqbal Perkasa, Head of Marketing JDL Express Indonesia.
Di era digital revolusi industri 4.0, UMKM yang merupakan penyangga perekonomian dengan total lebih dari 60 juta UMKM dan kontributor 50% lebih dari Produk Domestik Bruto (PDB) sudah seharusnya lebih terfokus pada pemanfaatan digitalisasi sehingga tercipta efisiensi dalam menjalankan operasional usahanya serta sistem pemasaran dan memperluas jaringan marketingnya.