Menurutnya, ada tiga agenda yang dilakukan Kementan dalam pencehahan menanggulangi PMK yang berlaku secara nasional. Tiga agenda tersebut yaitu agenda SOS, melalui pemberlakuan lockdown zona wabah pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan dan pengendalian PMK.
"Kami juga menyiapkan agenda yaitu agenda temporary seperti pengadaan vaksin, vaksinasi, dan pembatasan lalu lintas hewan serta produk hewan", ungkapnya.
Sedangkan agenda permanen adalah melalui pembuatan vaksin yang saat ini sedang dikebut oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementan, vaksinasi massal, dan surveilans secara rutin. Ia pun mengingatkan agar semua Dinas terus melakukan sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) ke seluruh masyarakat bahwa PMK tidak menular ke manusia. Selain itu, daging aman dan dapat dikonsumsi asal diolah dan dimasak dengan matang.
“Kami pun sudah membuat Surat Edaran ke semua dinas dan UPT agar melakukan penguatan KIE dan penyebaran konten edukatif berupa flyer/infografis terkait dengan penanganan produk hewan ditengah wabah PMK,” ungkap Nasrullah.
“Diharapkan konten edukatif yang kami buat dapat diakses oleh masyarakat secara luas, sehingga masyarakat memperoleh informasi yang benar bahwa mengonsumsi produk hewan tetap aman di tengah wabah PMK asal ditangani dengan benar,” tandasnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur menyampaikan dari 1.444 kasus positif pada ternak sapi di wilayahnya, dilaporkan 712 ekor telah sembuh. Demikian pula dengan laporan dari Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Tengah yang menyatakan sebagian besar ternak yang terjangkit sudah mulai membaik.