Kamis 23 Jun 2022 09:38 WIB

The Fed Sebut Resesi Mungkin Saja Terjadi

Indeks harga konsumen AS merokte 8,6 persen pada Mei dibanding tahun sebelumnya.

Red: Friska Yolandha
Chairman Bank Sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell. Powell bahwa bank sentral berusaha menurunkan inflasi tanpa menimbulkan terlalu banyak kerusakan.
Foto:

Ketika ditanya apakah menaikkan suku bunga terlalu banyak dan terlalu cepat dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi, ketua Fed mengatakan itu kemungkinan. "Ini sama sekali bukan hasil yang kami inginkan, tapi itu pasti sebuah kemungkinan."

"Kami tidak mencoba memprovokasi, dan tidak berpikir bahwa kami perlu memprovokasi resesi," tambahnya.

Terlepas dari optimisme, semakin banyak ekonom dan analis khawatir bahwa sikap The Fed yang lebih hawkish dapat menjerumuskan ekonomi AS ke dalam resesi.

Ekonom yang baru-baru ini disurvei oleh The Wall Street Journal telah secara dramatis meningkatkan kemungkinan resesi, sekarang menempatkannya pada 44 persen dalam 12 bulan ke depan, naik dari 28 persen pada April. Angka terbaru menunjukkan sebuah level yang "biasanya hanya terlihat di ambang atau selama resesi yang sebenarnya."

 

Menurut perkiraan oleh Bloomberg Economics, penurunan pada awal 2024, "bahkan hampir tidak ada di radar hanya beberapa bulan yang lalu, sekarang mendekati kemungkinan tiga-dalam-empat."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement