EKBIS.CO, JAKARTA -- Saham anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, berhasil masuk jadi penghuni baru dalam daftar saham di indeks IDX80 dan Kompas100 periode Agustus 2002-2023. Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan hal ini membuktikan tingginya kepercayaan investor atas kinerja finansial dan fundamental perseroan.
Hal itu terungkap dalam hasil evaluasi Bursa Efek Indonesia pada Juli 2022 yang mengocok ulang komposisi saham penghuni indeks-indeks acuan bursa pada Senin (25/7). BEI menyatakan hasil evaluasi ini mulai berlaku efektif pada 1 Agustus 2022.
Hendra menyampaikan saham Mitratel masuk di antara jajaran 11 saham penghuni baru IDX80, sedangkan dalam daftar Kompas100, saham Mitratel ada di antara 21 saham penghuni baru menggantikan penghuni sebelumnya.
"Masuknya Mitratel jadi penghuni indeks IDX80 dan Kompas100 membuktikan bahwa perdagangan saham anak usaha Telkom yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi ini memiliki likuiditas dan nilai yang tinggi," ujar Hendra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (26/7).
Hendra menjelaskan, IDX80 adalah indeks yang mengukur kinerja harga 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Sedangkan, Kompas100 merupakan indeks harga saham yang terdiri dari 100 saham dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta memiliki fundamental dan kinerja finansial yang baik.
"Saya berterima kasih atas kepercayaan investor dan otoritas kepada perusahaan kami," ucap Hendra.
Hendra menambahkan, pada 20 Juni lalu, saham Mitratel juga masuk daftar saham penghuni FTSE Global Indeks untuk series Mid-Cap, FTSE All-World, FTSE All-Cap, dan FTSE Total Cap. Kata Hendra, saham Mitratel menjadi satu-satunya saham dari bursa Indonesia yang masuk ke dalam empat kategori ini sekaligus.
Menurut Hendra, indeks FTSE Equity Global atau FTSE GEIS ini merupakan salah satu indeks global yang dijadikan acuan untuk investasi secara internasional. Hendra berharap masuknya Mitratel dalam daftar penghuni baru IDX80, Kompas100 hingga FTSE Global Indeks menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga sahamnya.
"Harga saham Mitratel dalam sebulan terakhir tercatat meroket 20 persen ditutup di level Rp 725 pada Senin (25/7). Dalam sepekan terakhir saham Mitratel juga tercatat naik 10 persen. Moncernya harga saham Mitratel didukung kinerja bisnis perusahaan yang juga memuaskan," lanjut Hendra.
Hendra mengatakan Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi dengan pertumbuhan menara dan pelanggan terbesar selama periode 2018 hingga 2021 dibandingkan para kompetitornya. Selain itu, lanjut Hendra, Mitratel memiliki pelanggan jangkar terbesar yang merupakan operator seluler terbesar dengan kredit rating terbaik, yang mana kompetitor perusahaan menara lain tidak memiliki kelebihan hal ini.
Hendra menilai Mitratel tak sekadar pemimpin di sektor industri menara telekomunikasi, melainkan juga juga salah satu pemain terbesar, baik dari sisi jumlah maupun luas cakupan menara telekomunikasi.
"Keunggulan Mitratel dalam hal jumlah dan luasnya jangkauan menara menjadi daya tarik perusahaan kami dalam bersaing dengan perusahaan lain dan menopang kuatnya fundamental bisnis kami," kata Hendra menambahkan.